KOMPAS.com - Berat badan bayi adalah salah satu indikator utama tanda kesehatan bayi yang baik.
Ini mengapa terkadang kenaikan berat badan bayi membuat sebagian orang tua khawatir bahkan merasa stres.
Apalagi jika bayi yang masih hanya mengonsumsi ASI atau ASI eksklusif memiliki kenaikan berat badan yang seret.
Baca juga: 5 Alasan Bayi di Bawah Usia 6 Bulan Belum Boleh Diberi MPASI
Ya, beberapa bayi ASI mengalami kenaikan berat badan seret atau tidak sesuai dengan angka yang direkomendasikan.
Setiap bayi memang memiliki kecepatan tumbuhnya masing-masing. Tapi, biasanya berat badan bayi cenderung mengikuti pola yang cukup konsisten.
Hal ini tentu dengan catatan bahwa bayi menyusu dengan baik dan sering.
Selain itu, masih ada banyak faktor yang membuat berat badan bayi seret.
Melansir dari Stanford Childrens, terkadang bayi yang sangat sehat bertambah berat badannya secara perlahan karena memang pola pertumbuhannya yang unik.
Namun, dalam kasus lain, mungkin ada masalah lain yang membuat pertambahan berat badan bayi lambat.
Artinya, Anda tidak perlu buru-buru panik jika bayi Anda mengalami kenaikan berat badan yang lambat. Bisa jadi, hal ini karena pertumbuhan lambat yang alami.
Meski begitu, perlu diperhatikan pola pertumbuhan bayi Anda untuk menentukan apakah ada masalah.
Ciri bayi yang mengalami pertumbuhan lambat alami dikutip dari Stanford Childrens:
Baca juga: 5 Manfaat Menyusui bagi Bayi
Di luar dari ciri di atas, Anda bisa berkonsultasi pada tenaga kesehatan untuk memastikan kondisi buah hati.
Ada banyak alasan penambahan berat badan bayi lambat, di antaranya:
Beberapa ibu kadang tidak langsung dapat memproduksi ASI. Dalam kasus tertentu, keterlambatan produksi ASI berpengaruh besar pada berat badan bayi.