Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Leukopenia: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengatasinya

Kompas.com - 09/10/2020, 13:47 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Sel darah putih adalah bagian penting dalam sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan penyakit dan infeksi.

Jumlah sel darah putih yang terlalu sedikit akan membuat kita rentan jatuh sakit.

Kondisi inilah yang disebut dengan leukopenia. Gejala yang kerap dialami penderita leukopenia antara lain:

  • demam tinggi
  • tubuh menggigil
  • berkeringat.

Baca juga: Mereka yang Menang dari Anxiety dan Depresi Berkat Pola Makan Sehat

Apa penyebab leukopenia?

Ada beberapa penyebab yang bisa memicu leukopenia. Berikut penyebab tersebut:

- Infeksi virus akut

Infeksi virus akut dapat menganggu produksi sel darah putih di sumsum tulang belakang.

- Gangguan sel darah dan sumsum tulang

Gangguan sel darah dan sumsum tulang juga bisa memicu leukopenia. Contoh gangguan sel darah dan sumsum tulang antara lain, anemia aplastik, limpa terllau aktif, dan sindrom myelodysplastic.

- Kanker

Leukemia dan jenis kanker lainnya dapat merusak sumsum tulang dan menyebabkan leukopenia.

- Penyakit menular

Penyakit menular seperti HIV, AIDS, dan TBC juga meningkatkan risiko leukopenia.

- Gangguan autoimun

Beberapa jenis gangguan autoimmun, seperti lupus dan rheumatoid arthritis, bisa membunuh sel darah putih.

- Malnutrisi

Kekurangan vitamin dan mineral tertentu dapat menyebabkan leukopenia.
Contohnya, kekurangan vitamin B-12, folat, tembaga, dan seng.

- Sarkoidosis

Kondisi ini adalah reaksi berlebihan dari sistem kekebalan yang menyebabkan peradangan pada area kecil di tubuh dan mempengaruhi sumsum tulang.

- Faktor genetik

Faktor genetik atau penyakit bawaan, seperti sindrom Kostmann dan myelokathexis, juga bisa menjadi penyebab leukopenia.

Baca juga: 4 Mitos Keliru Mengenai Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Cara mengatasi

Pengobatan leukopenia tergantung dari penyebabnya. Namun, pengobatan yang umum diberikan dokter antara lain:

- Pemberian obat

Pemberian obat digunalan untuk merangsang tubuh agar memproduksi lebih banyak sel darah putih.

Namun, dokter juga bisa memberikan obat khusus, seperti antijamur atau antibiotik jika penyebabnya adalah infeksi jamur atau bakteri.

- Diet

Terkadang, leukopenia juga diatasi dengan diet immunocompromised, yang juga disebut diet rendah bakteri atau diet neutropenik. Diet ini mampu mengurangi risiko terkena kuman dari makanan.

- Pemberian faktor pertumbuhan

Faktor perangsang koloni granulosit dan faktor pertumbuhan lain yang berasal dari sumsum tulang dapat membantu jika penyebab leukopenia bersifat genetik atau disebabkan oleh kemoterapi.

Faktor pertumbuhan ini diberikan dalam bentuk protein yang merangsang tubuh untuk memproduksi sel darah putih.

Untuk mencegah terjadinya leukopenia, kita bisa menjaga diri dengan menerapkan pola makan sehat, istirahat yang cukup, menghindari cedera dan menjaga kebersihan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau