KOMPAS.com - Masa pubertas adalah saat di mana tubuh anak-anak tumbuh ke arah dewasa.
Pubertas pada laki-laki ditandai dengan perubahan di beberapa bagian fisiknya.
Tak hanya itu, anak laki-laki juga mengalami perubahan emosional selama masa pubertas.
Baca juga: 8 Ciri-ciri Pubertas pada Perempuan
Melansir NHS, proses pendewasaan laki-laki biasanya lebih lambat ketimbang perempuan.
Jika rata-rata usia pubertas anak perempuan adalah 11 tahun, anak laki-laki baru mulai masa pubertas di usia 12 tahun.
Namun, patokan tersebut tidak baku karena start awal masa pubertas laki-laki bisa berbeda-beda.
Masa pubertas laki-laki masih dianggap normal saat dimulai dari usia 8 sampai 14 tahun.
Baca juga: Idealnya, Sperma Harus Keluar Berapa Kali dalam Seminggu?
Sebelum anak berubah menjadi pria dewasa, berikut ciri-ciri pubertas pada laki-laki:
Dilansir dari Verywell Family, ciri-ciri masa pubertas laki-laki yang paling kentara adalah perubahan bentuk tubuh.
Perubahan tubuh ini menjangkau bagian lengan, kaki, bahu yang melebar, dan otot-otot mulai terbentuk.
Terkadang, perubahan ini tidak mencolok. Namun, ketika ditimbang, berat dan tinggi badan anak laki-laki yang masuk masa pubertas akan bertambah.
Pertumbuhan otot dan beberapa bagian tubuh ini semakin signifikan apabila laki-laki intens berolahraga.
Baca juga: Awas, Ini Risiko Pakai Masker Sperma untuk Menyembuhkan Jerawat
Ciri-ciri pubertas laki-laki lainnya yakni munculnya jerawat serta bulu di area seperti wajah dan ketiak.
Hal itu dipengaruhi perubahan hormon yang membuat produksi minyak meningkat.
Dengan tumbuhnya bulu di beberapa area tubuh dan jerawat karena produksi minyak meningkat, laki-laki yang masuk masa puber perlu lebih merawat diri.
Jika malas mendi, cuci muka, dan menjaga kebersihan diri, jerawat bakal tumbuh lebih banyak dan muncul bau badan tak sedap.
Memasuki masa pubertas, penis dan testis laki-laki akan bertumbuh bersamaan dengan munculnya rambut kemaluan.
Penis tersebut akan bertambah panjang dan lebar saat memasuki masa pubertas.
Sejumlah anak laki-laki juga memiliki benjolan kecil yang disebut papula di penis mereka.
Benjolan ini terlihat seperti jerawat, tapi umumnya normal dan tidak berbahaya.
Baca juga: Membongkar Mitos Kesehatan Masturbasi
Ciri-ciri masa pubertas laki-laki juga ditandai dengan mimpi basah, atau ejakulasi di malam hari.
Mimpi basah bisa terjadi dengan atau tanpa mimpi seksual. Keduanya normal.
Untuk mengantisipasi anak laki-laki kaget saat mengalami mimpi basah, orangtua bisa membincangkannya dengan buah hatinya.
Jelaskan kepada laki-laki bahwa mimpi basah adalah bagian dari pubertas.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Masturbasi dan Seks Sebabkan Jerawat
Suara anak laki-laki akan berubah ketika laju pertumbuhan fisiknya mulai melambat.
Kondisi ini dipengaruhi pita suara dan kotak suaranya mulai berkembang.
Proses perubahan suara anak laki-laki biasanya dimulai dari nyaring, metinggi, lalu nadanya berubah jadi lebih rendah.
Selama satu atau dua tahun memasuki masa puber, payudara laki-laki sedikit membengkak.
Pertumbuhan payudara laki-laki ini umumnya bersifat sementara. Perubahan jadi makin kentara pada anak laki-laki yang kelebihan berat badan.
Jika perubahan payudara laki-laki berlebihan atau jadi terlalu besar, konsultasikan ke dokter. Kondisi tersebut bisa jadi bukan karena perubahan hormon.
Baca juga: Masturbasi Penyebab Rambut Rontok, Mitos atau Fakta?
Seperti anak perempuan, anak laki-laki juga mengalami perubahan suasana hati saat memasuki masa pubertas.
Perubahan suasana hati ini dipengaruhi perubahan hormonal, fisik, dan emosional.
Tak jarang, anak-anak jadi murung, percaya dirinya rendah, mudah marah, sedih, sampai depresi.
Perubahan yang terjadi pada masa pubertas laki-laki kerap menimbulkan rasa tidak nyaman.
Namun, Anda perlu berkonsultasi ke dokter jika tanda-tanda pubertas belum muncul sampai anak laki-laki berusia di atas 14 tahun.
Diskusikan juga kepada dokter apabila masa pubertas anak laki-laki dimulai sebelum usia delapan tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.