KOMPAS.com - Cemburu adalah emosi kompleks yang menimbulkan rasa curiga, marah, takut, atau terhina.
Cemburu bisa menyerang orang dari segala usia dan kerap muncul saat seseorang merasa terancam.
Emosi negatif ini bisa memengaruhi hubungan sampai merusak kesehatan mental.
Baca juga: Apa Itu Me Time dan Arti Pentingnya bagi Kesehatan Mental?
Cemburu umumnya dikaitkan dengan hubungan percintaan pasangan.
Tapi, perasaan ini bisa dialami saudara kandung yang berebut perhatian orangtua, sampai sesama rekan kerja yang mencoba mengesankan atasan.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu cemburu, penyebab cemburu, dan cara mengatasi cemburu.
Setiap orang bisa merasakan cemburu. Rasa ini kerap muncul terutama pada hubungan percintaan.
Melansir Women's Health, cemburu berbeda dari iri. Perasaan iri muncul karena mendambakan milik orang lain.
Sementara rasa cemburu datang karena tidak ingin kehilangan atau ingin melindungi sesuatu yang dianggap berharga.
Menurut para ilmuwan, cemburu melibatkan otak bagian korteks frontal kiri. Bagian otak ini menangani emosi seperti rasa malu.
Selain itu, cemburu juga dipengaruhi kimia otak bernama dopamin. Bahan kimia ini biasanya mengendalikan kebahagiaan.
Baca juga: Apa itu Self Love?
Dengan dorongan otak dan bahan kimia di otak tersebut, cemburu terbagi menjadi tiga, yakni:
Cemburu juga bisa memicu respons stres tubuh. Saat cemburu, hormon stres melonjak, tekanan darah meningkat, dan detak jantung jadi lebih cepat.
Baca juga: Kenali 9 Tanda Pasangan Selingkuh Menurut Psikologi
Melansir Psychology Today, sejumlah psikolog lebih menyarankan seseorang memperhatikan perasaan cemburu.