Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyebab Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 17/10/2020, 10:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan penyakit perlemakan hati alkoholik atau alcoholic fatty liver disease (AFLD).

Ini adalah tahap pertama penyakit hati terkait alkohol.

2. Kegemukan hingga gula darah tinggi

Sementara itu, pada orang yang tidak banyak minum alkohol, penyebab pasti penyakit perlemakan hati masih kurang jelas.

Baca juga: 12 Gejala Kanker Hati yang Perlu Diwaspadai

Namun, satu atau lebih dari faktor berikut mungkin berperan menjadi penyebab perlemakan hati:

  • Kegemukan
  • Resistensi insulin
  • Kadar lemak yang tinggi, terutama trigliserida, dalam darah
  • Gula darah tinggi

3. Infeksi hingga efek samping obat

Jika penyakit perlemakan hati berkembang pada seseorang yang tidak minum banyak alkohol, dapat disebut sebagai penyakit perlemakan hati non-alkoholik atau non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD).

Beberapa penyebab perlemakan hati jenis ini yang kurang umum, termasuk:

  • Kehamilan
  • Penurunan berat badan yang cepat
  • Beberapa jenis infeksi, seperti hepatitis C
  • eEek samping dari beberapa jenis obat, seperti methotrexate (Trexall), tamoxifen (Nolvadex), amiodorone (Pacerone), dan valproic acid (Depakote)
  • Paparan racun tertentu

Gen tertentu juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan perlemakan hati.

Baca juga: Kanker Hati: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengobati

Cara mendiagnosis perlemakan hati

Perlemakan hati jenis NAFLD memiliki derajat berat yang berbeda.

Derajat ringan yang hanya berupa perlemakan hati dikenal dengan steatosis, sedangkan yang lebih berat dikenal dengan non alcoholic steatohepatitis (NASH).

Derajat perlemakan hati ini dapat menyebabkan peradangan atau inflamasi sel hati, bahkan kematian sel hati yang pada akhirnya bisa membentuk jaringan parut (fibrosis) hati.

Proses peradangannya dapat berlanjut dalam kurun 10—20 tahun dan menjadi pengerasan serta pengecilan hati yang sering dikenal dengan istilah sirosis.

Kondisi ini lebih lanjut dapat membuat kerusakan hati menjadi permanen, tak lagi berfungsi normal, bahkan menimbulkan kanker hati.

Baca juga: 9 Buah yang Mengandung Serat Tinggi

Oleh sebab itu, akan lebih baik jika penyakit perlemakan hati dapat diketahui secepatnya untuk menunjang proses pengobatan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau