Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2020, 10:31 WIB

Penyebab perlemakan hati

Melansir Health Line, penyakit perlemakan hati dapat berkembang ketika tubuh memproduksi terlalu banyak lemak atau tidak memetabolisme lemak dengan cukup efisien.

Lemak berlebih dapat disimpan di sel hati, kemudian menumpuk dan menyebabkan penyakit perlemakan hati.

Penumpukan lemak ini bisa disebabkan oleh berbagai hal.

Apa saja itu?

1. Minum terlalu banyak alkohol

Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan penyakit perlemakan hati alkoholik atau alcoholic fatty liver disease (AFLD).

Ini adalah tahap pertama penyakit hati terkait alkohol.

2. Kegemukan hingga gula darah tinggi

Sementara itu, pada orang yang tidak banyak minum alkohol, penyebab pasti penyakit perlemakan hati masih kurang jelas.

Baca juga: 12 Gejala Kanker Hati yang Perlu Diwaspadai

Namun, satu atau lebih dari faktor berikut mungkin berperan menjadi penyebab perlemakan hati:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+