KOMPAS.com - Bakteri dan virus adalah jenis patogen yang bisa menyebabkan infeksi berbahaya.
Memang sulit membedakan antara infeksi virus dan bakteri karena memiliki banyak kesamaan.
Misalnya, dua jenis infeksi ini bisa menyebar melalui batuk, bersin, dan kontak dekat dengan orang atau permukaan yang terinfeksi.
Baik infeksi virus atau bakteri, keduanya bisa memicu infeksi akut dan kronis atau infeksi laten yang tidak menimbulkan gejala awal.
Umumnya, virus dan bakteri bisa menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan atau pencernaan.
Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh saat Kita Tidur
Pada penderita flu atau pilek, misalnya, infeksi bakteri dan virus bisa menyebabkan hidung tersumbat, berair, sakit tenggorokan, dan demam.
Virus yang sering menyebabkan penyakit dengan gejala tersebut ada banyak jenisnya. Namun, yang paling sering adalah rhinovirus.
Dalam beberapa kasus, infeksi bakteri sekunder juga bisa terjadi selama atau setelah kita mengalami pilek.
Contoh umum dari infeksi bakteri sekunder antara lain:
Gejala infeksi bakteri sekunder bisa berlangsung lebih dari 10 sampai 14 hari.
Sementara itu, infeksi bakteri atau virus yang menyerang saluran pencernaan juga bisa memicu mual, diare, atau kram perut.
Infeksi yang menyerang pencernaan umumnya terbagi dalam dua kategori berikut:
- Gastroenteritis yang disebabkan karena kontak dengan tinja atau muntahan dari orang yang terinfeksi.
- Keracunan makanan yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau cairan yang terkontaminasi.
Gastroenteritis dan keracunan makanan dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri.
Bakteri adalah mikroorganisme bersel tunggal yang tumbuh subur di berbagai jenis lingkungan. Beberapa jenis bakteri hidup dalam suhu dingin atau panas yang ekstrim.
Namun, ada pula yang hidup di sistem pencernaan manusiadan membantu meningkatkan fungsi pencernaan.
Sebagian besar bakteri tidak membahayakan manusia tetapi ada pula yang bisa memicu infeksi.
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri bisa berupa:
Baca juga: Memahami Tanda Gangguan Kesehatan Mental dan Cara Menanganinya
Sementara itu, virus memiliki struktur tubuh yang lebih kecil dari bakteri dan membutuhkan inang hidup - seperti manusia, tumbuhan atau hewan - untuk berkembang biak.
Jika tidak menemukan inang, virus tidak bisa bertahan. Ketika virus memasuki tubuh manusia, virus menyerang beberapa sel dan mengambil alih fungsi sel, mengarahkannya untuk menghasilkan virus.
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus antara lain:
Dalam beberapa kasus, mungkin sulit untuk menentukan apakah apakah gejala sakit yang kita alami disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Karena, ada beberapa jenis penyakit yang bisa terjadi karena infeksi kedua jenis patogen tersebut, seperti pneumonia, meningitis, dan diare - dapat disebabkan oleh bakteri atau virus.
Untuk menentukan perbedaanya, kita harus berkonsultasi pada dokter karena infeksi virus dan bakteri bisa berbahaya dan membutuhkan penanganan berbeda.
Biasanya, dokter akan menentukan diagnosis melalui pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan.
Jika diperlukan, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan lewat tes darah atau urin.
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus membutuhkan metode penanganan yang berbeda.
Infeksi bakteri biasanya diatasi dengan antibiotik. Namun, antibiotik tak bisa efektif untuk menangkal infeksi virus.
Menangani infeksi virus biasanya hanya dilakukan untuk meredakan gejala. Sementara itu, tubuh akan bekerja sendiri untuk menanganinya.
Baca juga: Infeksi Norovirus: Gejala, Komplikasi, Cara Mencegah, dan Mengatasinya
Meredakan gejala infeksi virus bisa kita lakukan dengan cara berikut:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.