Kondisi langka ini ditandai dengan perdarahan abnormal pada kulit, otot, atau jaringan lunak lainnya, biasanya dimulai pada masa dewasa.
Hasil hemofilia yang didapat ketika tubuh membuat protein khusus yang disebut autoantibodi yang menyerang dan menonaktifkan faktor koagulasi VIII.
Produksi autoantibodi terkadang dikaitkan dengan kehamilan, gangguan sistem kekebalan, kanker, atau reaksi alergi terhadap obat tertentu.
Pada sekitar setengah kasus, penyebab acquired hemofilia tidak diketahui.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?
Penyakit hemofilia bukan termasuk penyakit menular, melainkan kelainan yang diturunkan dari orangtua pembawa sifat hemofilia.
70 persen kasus hemofilia tercatat memiliki riwayat keluarga hemofilia, meskipun 30 persen kasus dapat terjadi tanpa ada riwayat keluarga.
Melansir Health Line, gejala hemofilia pada masing-masing orang dapat berbeda.
Tingkat gejala ini tergantung pada tingkat keparahan defisiensi faktor.
Orang dengan defisiensi ringan mungkin tidak akan menunjukan gejala apa pun.
Pada hemofilia ringan, perdarahan kemungkian baru akan sulit berhenti apabila luka yang dialami cukup parah atau setelah menjalani prosedur medis, seperti operasi dan cabut gigi.
Sedangkan orang dengan defisiensi parah mungkin akan mengalami pendarahan tanpa alasan.
Kondisi ini disebut "pendarahan spontan".
Pada anak-anak dengan hemofilia, gejala-gejala ini dapat terjadi mulai sekitar usia 2 tahun.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Anak-anak dan Remaja?
Pendarahan spontan dapat menyebabkan gejala hemofilia berikut:
Berbagai gejala di atas sebaiknya tidak disepelekan sebagai bagian dari langkah antisipasi kejadian hemofilia yang dapat menimbulkan komplikasi berbahaya.