Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/10/2020, 12:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Bukan rahasia lagi, stres memiliki berbagai dampak buruk bagi kesehatan tubuh manusia. Tak terkecuali bagi kesehatan organ jantung.

Ya, stres telah lama diketahui menjadi faktor risiko untuk penyakit arteri koroner seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan obesitas.

Kondisi-kondisi di atas berperan lebih besar dalam perkembangan penyakit jantung.

Baca juga: 4 Gejala Awal Serangan Jantung yang Harus Diwaspadai

Stres memicu serangan jantung

Kondisi di atas menunjukkan bahwa stres kronis berperan besar terhadap kesehatan jantung, bahkan bisa memicu peristiwa yang terasa seperti penyakit jantung.

Dikutip dari Business Insider, meski demikian, stres tidak dapat menyebabkan serangan jantung secara langsung.

1. Picu hipertensi

Peristiwa yang mirip serangan jantung akibat stres mungkin terjadi karena tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Current Hypertension pada 2010 menemukan bahwa stres kronis berkontribusi pada perkembangan hipertensi.

Sedangkan, sekitar 70 persen orang yang mengalami serangan jantung menderita hipertensi.

2. Tingkatkan detak jantung

Selain itu, stres juga meningkatkan detak jantung. Seiring waktu, stres berkepanjangan atau kronis akan membebani jantung.

3. Munculkan kebiasaan tidak sehat

Ditambah lagi, stres biasanya mengaktifkan kebiasaan tidak sehat pada orang yang mengalaminya.

Baca juga: Waspada, Serangan Jantung Diam-diam yang Kerap Menyerang Pria

Stres dapat membuat orang cenderung melakukan kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol, atau makan berlebihan.

Kabar buruknya, kebiasaan-kebiasaan itu dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

4. Sindrom patah hati

Alasan lainnya stres mungkin dapat menyebabkan serangan jantung karena stres mendadak bisa menyebabkan sindrom patah hati.

Salah satu cara paling dramatis stres dapat memengaruhi jantung Anda adalah dengan menyebabkan takotsubo cardiomyopathy, juga dikenal sebagai kardiomiopati yang diinduksi stres atau "sindrom patah hati."

Kondisi ini memiliki gejala mirip serangan jantung seperti nyeri dada dan sesak napas.

Uniknya, gejala ini bisa muncul tiba-tiba akibat peristiwa emosional yang menegangkan seperti kabar kematian orang tercinta.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Kaitan Serangan Jantung dan Henti Jantung

Mencegah stres mempengaruhi jantung

Amit Sood, M.D, direktur penelitian dan praktik dari Mayo Clinic mengatakan bahwa stres dapat menurunkan umur tiga hingga 5 tahun.

Tak hanya itu, Sood juga menyebut, stres kronis dapat mempercepat penuaan sekitar 10 hingga 15 tahun.

Untuk itu, mengelola stres sangat penting bagi kesehatan tubuh, terutama jantung.

Melansir dari Mayo Clinic, beberapa perubahan gaya hidup ini dapat membantu menjaga kesehatan jantung dengan mengurangi tingkat stres.

  • Tingkatkan aktivitas fisik dengan berjalan kaki setiap hari dan lakukan lebih lama seiring waktu.
  • Mulailah melakukan jurnal makanan, dan makan lebih banyak sayuran berdaun hijau sambil mengurangi makanan manis dan berlemak.
  • Kurangi jumlah konsumsi alkohol dan buat rencana untuk berhenti merokok tahun ini.
  • Ketahui angka untuk tekanan darah, lipid dan indeks massa tubuh.
  • Lakukan pemeriksaan fisik tahunan, dan bicarakan dengan dokter tentang masalah kesehatan apa pun, termasuk stres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau