KOMPAS.com – Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkontrol yang menginvasi dan merusak jaringan sekitarnya.
Kanker yang terbentik di rongga mulut bisa ditandai oleh pertumbuhan jaringan atau sariawan di rongga mulut yang tak kunjung sembuh.
Merangkum Mayo Clinic, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko timbulnya kanker mulut.
Baca juga: 5 Cara Membedakan Sariawan dan Kanker Mulut
Di antaranya, yakni:
Seperti jenis penyakit kanker lainnya, penyakit kanker mulut juga tidak layak disepelekan karena bisa juga menimbulkan kematian.
Kasus kematian pada kanker mulut sering disebabkan karena terlambat dikenali atau terdiagnosis.
Hal ini membuat deteksi dini kanker rongga mulut menjadi sangat penting untuk dapat mengurangi angka mortalitas dan morbiditas.
Kanker mulut berkembang dari lesi prakanker.
Baca juga: Kenali Sariawan yang Bisa Jadi Gejala Kanker Mulut
Lesi merupakan istilah medis untuk merujuk pada keadaan jaringan yang abnormal pada tubuh, termsuk bisa terjadi di mulut.
Apabila lesi prakanker rongga mulut itu dapat ditemukan dan ditatalaksana sedini mungkin, maka perkembangannya menjadi kanker mulut dapat dicegah, dan jumlah kasus baru kanker rongga mulut diharapkan bisa diturunkan.
Merangkum Health Line, sebagian besar lesi prakanker mulut dapat terdeteksi pada pemeriksaan rutin rongga mulut.
Lesi prakanker rongga mulut dapat ditemukan dalam berbagai tampilan, seperti:
Lesi putih (leukoplakia) memiliki gambaran berupa plak putih tanpa disertai striae (muncul garis beruntai pada kulit), tidak bilateral, dan tidak hilang saat diseka.
Baca juga: 8 Penyebab Sariawan dan Cara Mengatasinya
Sementara, lesi merah (eritroplakia) memiliki gambaran berupa area kemerahan pada mukosa rongga mulut, tidak disertai striae, tidak bilateral, tidak multifokal.
Sedangkan, lesi ulserasi (sariawan) memiliki banyak penyebab, tapi terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan kewaspadaan dokter untuk mencurigai lesi ulserasi rongga mulut sebagai suatu keganasan.
Lesi ulserasi rongga mulut perlu diwaspadai sebagai suatu keganasan apabila:
Anda juga dapat secara rutin melakukan pemeriksaan rongga mulut sendiri untuk melihat ada atau tidaknya perubahan warna, bentuk, tekstur dan konsistensi organ di dalam rongga mulut.
Di Indonesia, periksa rongga mulut sendiri diserukan dengan istilah atau singkatan SAMURI.
Apabila pada pemeriksaan rutin ini ditemukan adanya perubahan, Anda dapat segera berkonsultasi ke dokter untuk memastikan apakah perubahan tersebut merupakan suatu lesi prakanker, lesi ganas atau bukan keduanya.
Baca juga: Cara Mendeteksi Kanker Payudara dengan SADARI
Cara melakukan SAMURI adalah dengan melihat rongga mulut di depan kaca untuk menelisik ada tidaknya kelainan, perubahan warna, bentuk atau ukuran, kemudian raba dan rasakan rongga mulut dengan telunjuk tangan untuk merasakan ada tidaknya perubahan tekstur dan konsistensi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.