Jika kehamilan benar-benar terjadi setelah dilakukan tubektomi, ada kemungkinan lebih besar terjadi ektopik.
Artinya, kehamilan terjadi di luar rahim, yakni biasanya di saluran tuba di mana janin tidak dapat bertahan hidup.
Melansir Healthnavigator.org, metode kontrasepsi tubektomi memiliki keuntungan dan kekurangan tersendiri yang bisa menjadi pertimbangan bagi setiap pasangan atau wanita sebelum melakukannya.
Baca juga: 6 Cara Agar Hamil Anak Perempuan
Berikut ini secara garis besar keuntungan dan kerugian kontrasepsi tubektomi yang bisa diketahui:
Keuntungan tubektomi:
Baca juga: Apakah Sperma Sering Tumpah Bisa Jadi Penyebab Sulit Hamil?
Sebagian besar tubektomi adalah prosedur yang aman dengan sedikit komplikasi.
Kebanyakan wanita tidak mengalami masalah setelah ligasi tuba.
Namun, sebelum melakukan prosedur ini, Anda sebaiknya bediskusi dulu dengan pasangan.
Sekali lagi, Anda hanya boleh melakukan tubektomi juga yakin tidak menginginkan anak lagi atau tidak menginginkan anak sama sekali.
Jadi, pertimbangkan semua opsi dan gunakan metode kontrasepsi lain sampai Anda benar-benar yakin mengenai hal tersebut.
Dokter biasanya juga akan lebih dulu bertanya tentang keadaan Anda, memberikan informasi detail tentang tubektomi, dan mungkin merekomendasikan konseling sebelum memutuskan untuk menyetujui proses tubektomi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.