Sel darah merah yang berbentuk tidak normal adalah tanda dari thalasemia.
Teknisi lababoratorium juga dapat melakukan tes yang dikenal sebagai elektroforesis hemoglobin.
Baca juga: 10 Gejala Hemofilia yang Perlu Diwaspadai
Tes ini memisahkan molekul berbeda dalam sel darah merah, memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi tipe abnormal.
Bergantung pada jenis dan tingkat keparahan thalasemia, pemeriksaan fisik mungkin juga membantu dokter membuat diagnosis.
Misalnya, limpa yang membesar parah mungkin menunjukkan kepada dokter bahwa Anda menderita penyakit hemoglobin H.
Perawatan untuk thalasemia tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit yang terlibat.
Dokter akan memberikan perawatan yang paling sesuai untuk kasus Anda.
Beberapa perawatan yang mungkin termasuk, yakni:
Dokter mungkin menginstruksikan Anda untuk tidak mengonsumsi vitamin atau suplemen yang mengandung zat besi selama masa pengobatan.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Anemia saat Haid
Ini terutama benar jika Anda membutuhkan transfusi darah karena orang yang menjalaninya akan menumpuk zat besi ekstra yang tidak dapat dengan mudah dibuang oleh tubuh.
Ketika zat besi menumpuk di jaringan, dapat berpotensi fatal.
Jika Anda menerima transfusi darah, Anda mungkin juga memerlukan terapi kelasi.
Ini biasanya melibatkan injeksi bahan kimia yang mengikat besi dan logam berat lainnya. Terapi ini bisa membantu menghilangkan zat besi ekstra dari tubuh.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan