Hal ini membuat kafein yang dikonsumsi ibu hamil berada di dalam aliran darah dalam waktu lebih lama.
Kafein juga melewati plasenta dan memasuki aliran darah bayi. Kondisi ini juga bisa memengaruhi kesehatan janin.
Riset dari American College of Obstetricians Gynecologists membuktikan asupan kafein lebih dari 200 miligram per hari dapat meningkatkan risiko keguguran dan bayi lahir rendah.
Namun, semua risiko tersebut akan terjadi jika dikonsumsi berlebihan.
Ibu hamil yang mengonsumsi kafein berlebihan juga bisa mengalami kenaikan darah tinggi, detak jantung cepat, kecemasan meningkat, gelisah, pusing, sakit perut dan diare.
Jika dikonsumsi dalam jumlah wajar, kafein membantu meningkatkan energi dan fokus.
Penelitian menunjukkan kafein merangsang otak dan sistem saraf pusat, yang dapat membantu kita tetap terjaga dan mempertajam kewaspadaan mental.
Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh saat Mengalami Depresi
Selain itu, beberapa minuman berkafein - termasuk kopi - mengandung antioksidan.
Antioksidan merupakan senyawa bermanfaat yang dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan, mengurangi peradangan, dan menangkal penyakit kronis .
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan