Akan tetapi, ada pula jenis vakson yang mampu memberikan kekebalan tahan lama hanya dengan satu kali dosis.
Efek perlindungan dari imunisasi juga tidak berlaku seumur hidup.
Perlindungan imunisasi paling lama biasanya hanya bertahan puluhan tahun, seperti vaksin tetanus yang dapat bertahan hingga 30 tahun.
Setelah itu, kita memerlukan vaksin tambahan jika masa perlindungannya sudah berakhir.
Beberapa imunisasi, seperti vaksin batuk rejan, hanya mampu memberikan perlindungan sekitar lima tahun.
Sedangkan imunisasi influenza diperlukan setiap tahun karena sering terjadi perubahan jenis virus flu.
Sebelum ditemukannya vaksin untuk imunisasi, berbagai penyakit menular - seperti influenza, campak, dan rubella- membuat banyak orang meninggal.
Sejak vaksin dikembangkan, angka kematian karena penyakit menular tersebut turun drastis.
Di Amerika Serikat, misalnya. Sebelum ada vaksin hampir semua penduduk AS terkena campak dan ratusan orang di antaranya meninggal dunia.
Baca juga: Amankah Minum Kopi untuk Ibu Hamil?
Akan tetapi, penemuan vaksin membuat kasus campak semakin berkurang bahkan hampir tidak pernah ditemukan lagi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan