KOMPAS.com - Urusan ranjang bagi sebagian orang adalah privasi dan sangat rahasia. Ini membuat banyak orang malu mengungkapkan jika ada masalah pada kondisi hubungan seksual yang dihadapi.
Sayangnya, hal ini justru memicu keterlambatan penanganan.
Salah satu masalah yang kerap bikin orang bungkam mengenai kondisi hubungan seksualnya adalah hiperseks.
Baca juga: Tak Bisa Disepelekan, Hiperseks Pengaruhi Kesehatan dan Kehidupan
Hiperseks sendiri merupakan obsesi berlebihan terhadap seks, yang tak jarang dianggap sebagai gangguan kejiwaan.
Ini merupakan keasyikan berlebihan dengan fantasi, dorongan, atau perilaku seksual yang sulit dikendalikan.
Dikutip dari Mayo Clinic, kondisi ini kerap membuat tertekan dan berdampak negatif pada kesehatan, pekerjaan, hubungan dengan pasangan, atau kehidupan lain.
Pada kondisi tertentu, orang yang mengalami hiperseks mungkin terlibat dalam aktivitas seperti pornografi, prostitusi, masturbasi, dan masih banyak lagi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan kondisi ini dalam gangguan perilaku seksual kompulsif.
Melansir dari Psychology Today, beberapa peneliti cenderung melihat hiperseks sebagai masalah pengaturan perilaku. Tapi, beberapa ahli lainnya justru berpikir bahwa kondisi ini merupakan masalah kontrol impuls.
Pada tahun 2010, American Psychiatric Association merilis draf, kriteria awal yang dapat mendefinisikan "kecanduan seks", yang secara resmi disebut Gangguan Hiperseksual.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.