KOMPAS.com – Banyak orang pernah mengalami diare. Ya, ini karena diare memang keluhan yang umum terjadi.
Gejala umum diare yang dirasakan, yakni sering buang air besar (BAB) berair, kram perut, dan perut kembung.
Diare sering kali menjadi cara tubuh untuk mengatasi gangguan pada sistem pencernaan.
Baca juga: 5 Penyebab Sering Diare pada Malam Hari yang Perlu Diwaspadai
Diare akut berlangsung kurang dari 2 minggu dan bisa berasal dari berbagai sumber, seperti:
Diare infeksius umum terjadi pada anak kecil dan sering disebabkan oleh virus.
Rotavirus dan norovirus menjadi jenis virus penyebab diare yang mudah sekali menular.
Virus tersebut bisa tersebar melalui penggunaan peralatan makanan dan mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi.
Sedangkan, bakteri yang sering menyebabkan diare, di antaranya yakni Shigella, Salmonella, dan E. coli.
Kuman pada feses dapat mengontaminasi tangan, makanan, air, dan perlengkapan makan, sehingga pada akhirnya masuk ke dalam saluran cerna orang lain melalui mulut.
Baca juga: Penyebab Diare pada Anak dan Cara Mengatasinya
Ada beragam pilihan cara mengatasi diare yang dapat dicoba, baik secara alami maupun dengan penggunaan obat.
Berikut beberapa di antaranya:
1. Menambah asupan cairan
Melansir Medical News Today, menghidrasi tubuh sangat penting dilakukan siapa saja untuk bisa pulih dari diare.
Pasalnya, diare dapat menyebabkan kekurangan cairan, termasuk air.
Kondisi ini bisa membuat tubuh kehilangan elektrolit seperti natrium dan klorida.
Untuk mendukung pemulihan, sangat penting untuk memulihkan cairan.
Jika tidak, seseorang bisa mengalami dehidrasi.
Baca juga: 9 Bahaya Tak Minum Air Putih 8 Gelas Sehari
Dehidrasi bisa berbahaya pada anak-anak dan kelompok lanjut usia (lansia), jadi sangat penting untuk mendorong mereka minum air jika mereka mengalami diare.
Minum air putih adalah langkah pertama untuk rehidrasi.
Seseorang juga dapat membuat larutan rehidrasi oral dengan membuat oralit.