Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Mengatasi Diare Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Kompas.com - Diperbarui 25/05/2022, 11:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Banyak orang pernah mengalami diare. Ya, ini karena diare memang keluhan yang umum terjadi.

Gejala umum diare yang dirasakan, yakni sering buang air besar (BAB) berair, kram perut, dan perut kembung.

Diare sering kali menjadi cara tubuh untuk mengatasi gangguan pada sistem pencernaan.

Baca juga: 5 Penyebab Sering Diare pada Malam Hari yang Perlu Diwaspadai

Diare akut berlangsung kurang dari 2 minggu dan bisa berasal dari berbagai sumber, seperti:

  • Infeksi virus
  • Infeksi bakteri
  • Keracunan makanan
  • Efek samping penggunaan antibiotik baru-baru ini
  • Konsumsi air yang terkontaminasi agen infeksius

Diare infeksius umum terjadi pada anak kecil dan sering disebabkan oleh virus.

Rotavirus dan norovirus menjadi jenis virus penyebab diare yang mudah sekali menular.

Virus tersebut bisa tersebar melalui penggunaan peralatan makanan dan mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi.

Sedangkan, bakteri yang sering menyebabkan diare, di antaranya yakni Shigella, Salmonella, dan E. coli.

Kuman pada feses dapat mengontaminasi tangan, makanan, air, dan perlengkapan makan, sehingga pada akhirnya masuk ke dalam saluran cerna orang lain melalui mulut.

Baca juga: Penyebab Diare pada Anak dan Cara Mengatasinya

Cara mengatasi diare

Ada beragam pilihan cara mengatasi diare yang dapat dicoba, baik secara alami maupun dengan penggunaan obat.

Berikut beberapa di antaranya:

1. Menambah asupan cairan

Melansir Medical News Today, menghidrasi tubuh sangat penting dilakukan siapa saja untuk bisa pulih dari diare.

Pasalnya, diare dapat menyebabkan kekurangan cairan, termasuk air.

Kondisi ini bisa membuat tubuh kehilangan elektrolit seperti natrium dan klorida.

Untuk mendukung pemulihan, sangat penting untuk memulihkan cairan.

Jika tidak, seseorang bisa mengalami dehidrasi.

Baca juga: 9 Bahaya Tak Minum Air Putih 8 Gelas Sehari

Dehidrasi bisa berbahaya pada anak-anak dan kelompok lanjut usia (lansia), jadi sangat penting untuk mendorong mereka minum air jika mereka mengalami diare.

Minum air putih adalah langkah pertama untuk rehidrasi.

Seseorang juga dapat membuat larutan rehidrasi oral dengan membuat oralit.

Caranya, campurkan 1 liter air dengan setengah sendok teh garam dan 6 sendok teh gula.

Mengonsumsi oralit membantu usus menyerap cairan dengan lebih efisien.

Larutan ini lebih efektif merehidrasi tubuh setelah diare daripada air saja.

Minuman lain juga bisa bermanfaat. Misalnya, jus buah juga dapat membantu memulihkan kalium.

Sementara itu, hindari minum apapun yang malah bisa semakin mengiritasi saluran pencernaan dan memperburuk diare, seperti:

  • Minuman berkafein
  • Alkohol
  • Minuman berkarbonasi
  • Minuman yang sangat panas

Baca juga: Sering Diare di Pagi Hari: Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengobati

2. Makan diet pemulihan

Diet dengan porsi kecil dan sering bisa lebih baik daripada makan tiga kali lebih besar sehari saat pulih dari diare.

Pola makan yang baik untuk penderita diare mungkin melibatkan:

  • Makanan kaya pektin, seperti buah-buahan
  • Makanan tinggi kalium, seperti kentang dan ubi jalar
  • Makanan dengan elektrolit, seperti sup miso dan minuman "olahraga"
  • Sayuran lunak yang dimasak
  • Jumlah protein yang cukup

Beberapa orang menemukan bahwa diet cairan selama 24 jam pertama diare dapat membantu menenangkan sistem pencernaan. Ini mungkin termasuk kaldu asin, sup hambar, dan minuman.

Menerapkan pola makan ini selama 24 jam pertama dapat mencegah usus bekerja terlalu keras.

Pilihan lain untuk penderita diare adalah diet BRAT. Ini terdiri dari:

  • Bananan atau pisang
  • Rice atau nasi
  • Applesauce atau saus apel
  • Toast atau roti panggang

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Kalium Tinggi

Diet ini menggabungkan makanan lunak yang rendah serat dan tinggi pati, yang dapat membantu menghasilkan pergerakan usus yang lebih padat.

DIet BRAT juga mengandung nutrisi bermanfaat, seperti kalium dan pektin.

Penting untuk dicatat bahwa diet BRAT sangat ketat dan tidak memberikan nutrisi yang seimbang.

Orang hanya boleh mengikuti diet ini sampai mereka merasa lebih baik dan tidak lebih dari 2 hari.

3. Menghindari makanan tertentu

Seseorang dengan diare perlu menghindari makanan yang dapat mengiritasi atau memberi tekanan pada saluran pencernaan, seperti:

  • Makanan tinggi lemak
  • Makanan berminyak
  • Makanan pedas
  • Makanan yang mengandung pemanis buatan
  • Makanan dengan kadar fruktosa tinggi

Beberapa dokter mungkin akan juga menyarankan untuk menghindari produk susu, karena dapat memperburuk diare pada beberapa orang.

Baca juga: Sering Salah Penanganan, Ini 3 Cara Tepat Obati Diare pada Anak

Meskipun bukti umum untuk klaim ini terbatas, orang dengan intoleransi laktosa jelas harus menghindari produk ini.

4. Mengonsumsi probiotik

Probiotik adalah mikroorganisme yang bermanfaat bagi sistem pencernaan. Ini dapat mendukung kerja usus dan membantu melawan infeksi.

Probiotik adalah bakteri hidup dan ragi dalam beberapa yogurt dan makanan fermentasi lainnya.

Seseorang juga dapat membeli suplemen probiotik di toko-toko atau apotek yang menyediakan.

Pada tahun 2010, para peneliti melakukan tinjauan sistematis besar-besaran terhadap 63 studi tentang probiotik, dengan lebih dari 8.000 peserta.

Para ahli menemukan bahwa probiotik secara signifikan mempersingkat durasi pemulihan dari diare.

Peneliti juga menemukan probiotik aman, tanpa efek samping yang besar.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Probiotik untuk Sehatkan Pencernaan

5. Penggunaan obat bebas

Melansir Health Line, dengan pengawasan dokter, beberapa obat bebas dapat membantu mengatasi diare akut jika gejala yang dialami tidak parah.

Obat bebas yang umum digunakan untuk mengobatai diare, termasuk:

  • Bismuth subsalicylate (Pepto-Bismol dan Kaopectate)
  • Loperamide (Imodium)

Meskipun obat ini dapat meredakan gejala diare, obat tersebut tidak mengobati penyebab yang mendasarinya.

Jika Anda mengalami diare kronis, Anda tidak boleh menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter.

Diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.

Diare ini seringkali memiliki penyebab yang berbeda.

Anda harus sangat berhati-hati jika anak Anda mengalami diare.

Dehidrasi akibat diare bisa berbahaya dan bisa terjadi dengan cepat pada anak kecil.

Baca juga: 7 Makanan Penyebab Diare Saat Puasa

Dehidrasi parah bahkan bisa mengancam jiwa.

Obat bebas tidak dianjurkan untuk pengobatan diare pada anak-anak, jadi penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter, terlebih pada bayi di bawah usia 3 bulan.

Sementara, bagi orang dewasa, lebih baik segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami diare berdarah, demam, gejala lebih dari tujuh hari, sakit perut hebat, atau diare yang semakin parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau