Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/11/2020, 17:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan virus dengue.

Virus dengue dapat menular antarmanusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Virus dengue menginfeksi nyamuk Aedes betina saat nyamuk tersebut menghisap darah penderita DBD.

Baca juga: Apa yang Terjadi dengan Tubuh setelah Digigit Nyamuk Demam Berdarah?

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, penderita baru merasakan gejala DBD selang empat sampai enam hari setelah digigit nyamuk pembawa virus dengue.

Beberapa gejala DBD saat awal penderita terinfeksi virus dengue di antaranya:

  • Demam tinggi dengan suhu di atas 38 derajat Celcius
  • Timbul bintik-bintik merah di kulit
  • Sakit kepala
  • Nyeri saat menggerakkan bola mata
  • Sakit punggung
  • Badan terasa lemah dan lesu
  • Gelisah
  • Ujung tangan dan kaki berkeringat
  • Muntah
  • Ulu hati terasa nyeri
  • Terkadang mimisan dan buang air besar (BAB) bercampur darah
  • Kadar trombosit turun hingga 100.000/mm3

Di beberapa kasus yang serius, penyakit ini menimbulkan pendarahan di saluran cerna, syok, dan kematian.

Baca juga: Ciri-ciri Demam Berdarah Dengue pada Bayi, Beda dari Orang Dewasa

Kendati berpotensi fatal, hingga kini belum ada vaksin untuk mencegah demam berdarah.

Satu-satunya cara mencegah demam berdarah adalah dengan menghindari gigitan nyamuk DBD. Berikut beberapa di antaranya:

1. Pilih pakaian yang aman dari gigitan nyamuk

Melansir Medical News Today, pilih pakaian yang aman dari gigitan nyamuk.

Sebisa mungkin, minimalkan bagian kulit yang rentan digigit nyamuk.

Caranya dengan menggunakan celana panjang, pakaian lengan panjang, serta kaus kaki.

2. Gunakan obat nyamuk yang aman

Ilustrasi.Thinkstock Ilustrasi.
Cara mencegah demam berdarah lainnya yakni gunakan pengusir nyamuk yang aman.

Jika menggunakan obat nyamuk yang mengandung diethyltoluamide (DEET), pilih yang kadarnya 10 persen.

Demi keamanan, hindari obat nyamuk yang mengandung kadar DEET tinggi di atas 30 persen karena bisa merusak saraf dan memicu kanker.

Ingat, obat nyamuk dengan bahan aktif ini tidak aman untuk anak-anak.

Baca juga: Cara Mengobati Demam Berdarah (DBD)

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau