KOMPAS.com - Meski sering juga disebut flu perut, gastroenteritis tidak sama dengan influenza.
Influenza hanya memengaruhi sistem pernapasan, yakni hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Sementara, gastroenteritis menyerang organ pencernaan, seperti usus.
Baca juga: 10 Makanan Penyebab Diare yang Perlu Diwaspadai
Cara paling umum bagi seseorang untuk mengembangkan penyakit ini adalah melalui kontak dengan orang lain yang terinfeksi atau dengan mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
Infeksi ini mudah sekali menyebar di fasilitas umum yang tertutup, seperti di dalam ruang kelas, kantor, tempat perawatan anak, dan ruang perawatan umum.
Jika Anda sehat, kemungkinan besar Anda akan pulih tanpa komplikasi ketika terkena gastroenteritis.
Tetapi untuk bayi, kelompok lansia, dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah, gastroenteritis bisa mematikan.
Merangkum Mayo Clinic, terdapat sejumlah tanda dan gejala gastroenteritis yang dapat dikenali.
Berikut beberapa di antaranya:
Baca juga: 9 Penyebab Sakit Perut dan Diare yang Terjadi Bersamaan
Bergantung pada penyebabnya, gejala gastroenteritis akibat virus dapat muncul dalam satu hingga tiga hari setelah seseorang terinfeksi dan dapat terjadi berkisar dari ringan hingga parah.
Gejala biasanya berlangsung hanya satu atau dua hari, tetapi terkadang bisa bertahan selama 10 hari.
Gastroenteritis pada umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu beberapa hari.
Tapi, jika Anda menalami kondisi berikut, lebih baik segera hubungi dokter:
Baca juga: 9 Makanan yang Baik Dikonsumsi Saat Diare
Sementara, untuk bayi dan anak-anak, temui dokter jika mereka mengalami kondisi di bawah ini:
Jika Anda memiliki bayi, ingatlah bahwa meludah bisa menjadi kejadian sehari-hari yang lumrah bagi mereka, tetapi muntah tidak termasuk.