KOMPAS.com – Adalah hal yang normal berat badan turun ketika seseorang baru saja mengalami stres, bisa karena pemutusan hubungan kerja (PHK), perceraian, atau kehilangan barang berharga.
Berat badan tersebut sering kali dapat kembali normal ketika seseorang mulai merasa lebih bahagia atau sudah terbiasa dengan perubahan.
Konseling dan dukungan mungkin diperlukan untuk membantu seseorang mencapai tahap ini.
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?
Melansir WebMD, penurunan berat badan yang signifikan juga bisa disebabkan oleh gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia.
Gejala sembelit penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin gangguan pencernaan ini.
Anoreksia adalah gangguan makan yang ditandai dengan rasa takut yang berlebihan bila berat badan bertambah dan gangguan persepsi pada bentuk tubuh.
Penderita gangguan perilaku makan ini cenderung untuk membatasi asupan makannya dengan cara melakukan diet yang sangat ketat (membiarkan dirinya mengalami kelaparan).
Sedangkan, bumilia adalah gangguan makan yang ditandai dengan kecenderungan untuk melakukan episode berulang dari makan berlebih, tapi diikuti dengan keinginan memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan.
Jika Anda merasa mengalami gangguan makan ini, akan lebih baik jika segera bicarakan dengan seseorang yang Anda percaya dan pertimbangkan untuk berbicara dengan dokter.
Anda kiranya juga perlu menemui dokter apabila mengalami penurunan berat badan drastis yang terjadi secara tidak disengaja, yakni tanpa melalui diet atau olahraga.
Pasalnya, penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas ini bisa menjadi tanda adanya penyakit yang perlu diobati.
Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.