Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipertensi Pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 21/11/2020, 16:08 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Anak-anak juga berisiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Sama dengan orang dewasa, hipertensi pada anak bisa mengakibatkan komplikasi jangka panjang yang serius, seperti penyakit jantung, gangguan ginjal, dan stroke.

Hipertensi biasanya tidak menimbulkan gejala di tahap awal penyakit.

Baca juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Tekanan Darah Tinggi

Akan tetapi, ada beberapa tanda yang bisa mengindikasikan anak sedang mengalami keadaan darurat akibat tingginya tekanan darah. Berikut tanda tersebut:

  • sakit kepala
  • kejang
  • muntah
  • sakit dada
  • detak jantung cepat
  • sesak napas.

Jika si kecil mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera cari pertolongan medis.

Penyebab hipertensi pada anak

Tekanan darah tinggi pada anak bisa terjadi karena kondisi medis lain, seperti kelainan jantung, penyakit gijal, kondisi genetik, atau kelainan hormonal.

Baca juga: Ariel NOAH Bebaskan Lagunya Dinyanyikan Tanpa Izin, Ahmad Dhani: Ya Enggak Apa-apa, tapi...

Faktor risiko lain bisa berupa obesitas dan pola makan yang buruk.

Berdasarkan faktor penyebabnya, hipertensi pada anak juga dibedakan menjadi berikut:

- Hipertensi primer

Hipertensi primer terjadi dengan sendirinya, tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi.

Baca juga: Ilmu Fisika di Balik Cara Menghindari Cipratan Saat Kencing

Jenis tekanan darah tinggi ini lebih sering terjadi pada anak berusia enam tahun ke atas.

Faktor risiko yang bisa memicu hipertensi primer, antara lain:

  • kelebihan berat badan atau obesitas
  • memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi
  • menderita diabetes tipe 2
  • kolesterol tinggi
  • konsumsi garam terlalu banyak
  • terpapar asap rokok.

- Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder disebabkan oleh kondisi medislain. Jenis hipertensi ini seringkaliterjadi pada anak di bawah usia enam tahun.

Penyebab hipertensi sekunder, antara lain:

  • penyakit ginjal kronis
  • penyakit ginjal polikistik
  • masalah jantung, seperti penyempitan aorta
  • hangguan adrenal
  • hipertiroidisme
  • pheochromocytoma atau tumor langka di kelenjar adrenal
  • penyempitan arteri ke ginjal (stenosis arteri ginjal)
  • gangguan tidur, terutama apnea tidur obstruktif
  • efek obat-obatan tertentu.

Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Bisa Memicu Sembelit

Cara mengatasi

Selain mengikuti saran doket, orangtua bisa membantu sang buah hati untuk terbebas dari hipertensi dengan cara berikut:

  • mendorong anak untuk melakukan perubahan pola makan dan aktif berolahraga
  • memastikan tekanan darah anak tetap terkontrol.

Tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kondisi lain terkadang dapat dikontrol atau dicegah dengan mengelola kondisi yang menyebabkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
dengan mempelajari gejala gejala seperti diatas maka orang tua tentunya akan mendapatkan pengetahuan tentang hipertensi pada anak #jernihberkomentar #melihatharapan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kala Prabowo Sapa Pilot Jet Tempur Yordania dari Kokpit Pesawat RI 1
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau