KOMPAS.com – Abses gigi adalah kumpulan nanah yang dapat terbentuk di dalam gigi, gusi, atau di tulang yang menahan gigi di tempatnya.
Abses gigi sering kali terasa menyakitkan. Hanya pada beberapa kasus, abses gigi tidak menimbulkan keluhan.
Tapi, apa pun kondisinya, abses gigi termasuk keadaan yang perlu mendapatkan penanganan dokter gigi.
Baca juga: Kapan Harus Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi Covid-19?
Sangat penting untuk mendapatkan pertolongan medis karena abses gigi tidak dapat hilang dengan sendirinya.
Melansir Health Line, jika abses gigi tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke rahang dan bagian lain di kepala dan leher, termasuk otak.
Penderita bahkan mungkin bisa mengembangkan sepsis, yakni infeksi yang mengancam jiwa yang menyebar ke seluruh tubuh.
Apabila seseorang memiliki sistem kekebalan yang lemah dan membiarkan abses gigi tidak diobati, risiko penyebaran infeksi semakin meningkat.
Seseorang perlu dirawat di instalasi gawat darutat apabila memiliki abses dengan sejumlah gejala berikut:
Semua kondisi ini adalah tanda-tanda infeksi serius yang membutuhkan perawatan segera.
Baca juga: Amankah Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi Covid-19?
Saat Anda menunggu untuk menemui dokter gigi, obat penghilang rasa sakit dapat membantu mengendalikan rasa sakit Anda akibat abses gigi.
Melansir NHS, ibuprofen adalah obat penghilang rasa sakit pilihan untuk abses gigi. Tetapi, jika Anda tidak dapat meminumnya karena alasan medis, Anda dapat menggunakan parasetamol sebagai gantinya.
Sementara, aspirin tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 16 tahun.
Jika 1 obat penghilang rasa sakit tidak meredakan rasa sakit, mengonsumsi parasetamol dan ibuprofen dengan dosis yang tertera di brosur obat dapat membantu. Ini aman untuk orang dewasa, tetapi tidak untuk anak di bawah 16 tahun.
Baca juga: 5 Penyebab Abses Gigi yang Perlu Diwaspadai
Beberapa hal ini mungkin juga dapat membantu meredakan rasa sakit akibat abses gigi:
Sekali lagi, tindakan ini hanya dapat membantu meringankan gejala Anda untuk sementara.