Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/12/2020, 14:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Abses gigi adalah kumpulan nanah yang dapat terbentuk di dalam gigi, gusi, atau di tulang yang menahan gigi di tempatnya.

Abses gigi sering kali terasa menyakitkan. Hanya pada beberapa kasus, abses gigi tidak menimbulkan keluhan.

Tapi, apa pun kondisinya, abses gigi termasuk keadaan yang perlu mendapatkan penanganan dokter gigi.

Baca juga: Kapan Harus Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi Covid-19?

Sangat penting untuk mendapatkan pertolongan medis karena abses gigi tidak dapat hilang dengan sendirinya.

Melansir Health Line, jika abses gigi tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke rahang dan bagian lain di kepala dan leher, termasuk otak.

Penderita bahkan mungkin bisa mengembangkan sepsis, yakni infeksi yang mengancam jiwa yang menyebar ke seluruh tubuh.

Apabila seseorang memiliki sistem kekebalan yang lemah dan membiarkan abses gigi tidak diobati, risiko penyebaran infeksi semakin meningkat.

Seseorang perlu dirawat di instalasi gawat darutat apabila memiliki abses dengan sejumlah gejala berikut:

  • Demam tinggi
  • Pembengkakan wajah
  • Kesulitan menelan
  • Detak jantung cepat
  • Kebingungan

Semua kondisi ini adalah tanda-tanda infeksi serius yang membutuhkan perawatan segera.

Baca juga: Amankah Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi Covid-19?

Cara meredakan sakit akibat abses gigi

Saat Anda menunggu untuk menemui dokter gigi, obat penghilang rasa sakit dapat membantu mengendalikan rasa sakit Anda akibat abses gigi.

Melansir NHS, ibuprofen adalah obat penghilang rasa sakit pilihan untuk abses gigi. Tetapi, jika Anda tidak dapat meminumnya karena alasan medis, Anda dapat menggunakan parasetamol sebagai gantinya.

Sementara, aspirin tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 16 tahun.

Jika 1 obat penghilang rasa sakit tidak meredakan rasa sakit, mengonsumsi parasetamol dan ibuprofen dengan dosis yang tertera di brosur obat dapat membantu. Ini aman untuk orang dewasa, tetapi tidak untuk anak di bawah 16 tahun.

Baca juga: 5 Penyebab Abses Gigi yang Perlu Diwaspadai

Beberapa hal ini mungkin juga dapat membantu meredakan rasa sakit akibat abses gigi:

  • Hindari makanan dan minuman panas atau dingin jika membuat rasa sakit semakin parah
  • Cobalah makan makanan dingin dan lembut jika memungkinkan, menggunakan sisi berlawanan dari mulut
  • Gunakan sikat gigi yang lembut dan untuk sementara hindari flossing di sekitar gigi yang terkena

Sekali lagi, tindakan ini hanya dapat membantu meringankan gejala Anda untuk sementara.

Anda tetap saja tidak boleh menggunakannya untuk menunda mendapatkan bantuan dari dokter gigi.

Cara mengobati abses gigi

Abses gigi diobati dengan membuang sumber infeksi dan mengeluarkan nanah.

Bergantung pada lokasi abses dan seberapa parah infeksinya, perawatan yang mungkin dilakukan meliputi:

1. Perawatan akar gigi

Ini merupakan prosedur untuk menghilangkan abses dari akar gigi yang terkena sebelum menambal dan menyegelnya.

2. Mencabut gigi yang terkena (pencabutan)

Ini mungkin diperlukan jika perawatan saluran akar gigi tidak memungkinkan.

Baca juga: 7 Gejala Abses Gigi yang Perlu Diwaspadai

3. Sayatan dan drainase

Ini dilakukan dengan membuat luka kecil (sayatan) di gusi untuk mengeringkan abses.

Tindakan ini biasanya hanya solusi sementara dan perawatan lebih lanjut mungkin diperlukan.

Anestesi lokal biasanya akan digunakan untuk mematikan rasa mulut Anda selama prosedur pengobatan abses gigi.

Operasi yang lebih ekstensif dapat dilakukan dengan anestesi umum, yakni membuat Anda tertidur.

Antibiotik tidak diresepkan secara rutin untuk abses gigi, tetapi dapat digunakan jika infeksi telah menyebar atau sangat parah.

Cara mencegah abses gigi

Melansir Mayo Clinic, menghindari kerusakan gigi sangat penting untuk mencegah abses gigi.

Berikut beberapa cara merawat gigi dengan baik untuk menghindari kerusakan gigi tersebut:

  1. Konsumsi air minum yang mengandung fluoride
  2. Sikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi mengandung fluoride
  3. Gunakan benang gigi atau sikat interdental (sikat gigi khusus) untuk membersihkan sela gigi setiap hari
  4. Ganti sikat gigi Anda setiap tiga atau empat bulan sekali, atau setiap kali bulu sikatnya berjumbai
  5. Makan makanan sehat, batasi makanan manis dan camilan di antara waktu makan
  6. Kunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan rutin dan pembersihan profesional
  7. Pertimbangkan untuk menggunakan antiseptik atau obat kumur berfluorida untuk menambah lapisan perlindungan ekstra terhadap kerusakan gigi

Baca juga: 6 Bahaya Karang Gigi Jika Dibiarkan Menumpuk

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Health
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau