KOMPAS.com – Pernahkah Anda mendapat saran untuk tidak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat secara berlebih karena dikhawatirkan bisa menjadi penyebab diabetes?
Jika pernah, sebaiknya Anda mengikuti nasihat tersebut.
Pasalnya, konsumsi karbohidrat berlebih dan terlalu sering memang dapat memicu diabetes.
Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi tapi Menyehatkan
Lantas, bagaimana karbohidrat bisa menyebabkan diabetes?
Melansir Medical News Today, ketika seseorang mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, sistem pencernaan akan memecah sebagian karbohidrat tersebut menjadi glukosa.
Glukosa ini kemudian masuk ke dalam darah dan meningkatkan kadar gula darah.
Saat kadar glukosa darah naik, sel beta di pankreas melepaskan insulin.
Insulin adalah hormon yang membuat sel di dalam tubuh menyerap gula darah untuk energi atau penyimpanan.
Saat sel menyerap gula darah, kadar gula darah mulai turun.
Ketika kadar gula darah turun di bawah titik tertentu, sel alfa di pankreas melepaskan glukagon.
Glukagon sendiri adalah hormon yang membuat hati melepaskan glikogen, gula yang disimpan di hati.
Singkatnya, insulin dan glukagon membantu menjaga kadar gula darah secara teratur dalam sel, terutama sel otak.
Insulin bertugas menurunkan kadar glukosa darah berlebih, sementara glukagon menaikkan kembali kadar glukosa ketika terlalu rendah.
Baca juga: Alasan Konsumsi Gula Bisa Sebabkan Peradangan di Tubuh
Jika kadar glukosa darah naik terlalu cepat, terlalu sering, sel-sel pada akhirnya bisa rusak dan tidak merespons instruksi insulin dengan baik.
Seiring waktu, sel membutuhkan lebih banyak insulin untuk bereaksi. Kondisi ini dapat disebut sebagai resistensi insulin.
Setelah memproduksi insulin tingkat tinggi selama bertahun-tahun, sel beta di pankreas bisa rusak. Produksi insulin pun menurun dan bahkan bisa berhenti sama sekali.
Efek resistensi insulin
Resistensi insulin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk:
Baca juga: 5 Makanan Penyebab Diabetes yang Harus Diwaspadai
Berbagai keadaan tersebut dikenal sebagai sindrom metabolik dan dikaitkan dengan diabetes tipe 2.
Merangkum Health Line, mengontrol kadar gula darah dalam jangka panjang dapat mengurangi kemungkinan mengembangkan sindrom metabolik.
Beberapa cara yang baik dilakukan, yakni:
Karbohidrat alami yang terkandung dalam buah-buahan, sayur, polong-polongan, dan biji-bijian cenderung lebih lambat masuk ke aliran darah dibandingkan dengan karbohidrat pada makanan olahan.
Karbohidrat dalam makanan cepat saji dan olahan dapat menyebabkan seseorang lebih cepat merasa lapar lagi karena bisa menyebabkan kadar glukosa dan produksi insulin melonjak dengan cepat.
Sedangkan, makanan alami yang mengandung karbohidrat cenderung tidak memiliki efek tersebut.
Baca juga: 3 Bahaya Konsumsi Karbohidrat Berlebih
Jadi, untuk kesehatan yang lebih baik, batasi konsumsi karbohidrat dan pilihlah karbohidrat yang berasal dari makanan alami yang belum diolah, seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan beberapa sereal tertentu.
Makanan ini juga cenderung mengandung beragam vitamin, mineral, serat, dan fitonutrien penting lain yang berguna bagi kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.