KOMPAS.com - Detak jantung adalah salah satu indikator kesehatan untuk memantau tingkat kebugaran tubuh.
Menurut American Heart Association, detak jantung atau denyut nadi menunjukkan berapa kali jantung berdegup. Dalam satu kali sesi pengukuran, denyut jantung dihitung setiap satu menit.
Detak jantung dapat dideteksi atau dipantau di nadi pergelangan tangan, siku bagian dalam, leher bagian samping, atau punggung telapak kaki.
Baca juga: Detak Jantung Normal Manusia dan Cara Menghitungnya
Untuk mendapatkan hasil pembacaan denyut nadi paling tepat, letakkan tiga jari tangan Anda di atas nadi tempat detak jantung terdeteksi.
Setelah itu, hitung jumlah detaknya selama 60 detik atau selama satu menit.
Melansir Medical News Today, jantung adalah organ otot yang terletak di dada. Saat berdetak, jantung memompa darah yang mengandung oksigen dan nutrisi penting ke seluruh tubuh.
Jantung yang sehat dapat memberikan pasokan darah kaya oksigen dan nutrisi yang tepat untuk tubuh.
Meskipun detak jantung normal bukan jaminan seseorang bebas masalah kesehatan, tapi bisa digunakan menjadi tolok ukur untuk mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan.
Untuk itu, penting untuk mengetahui apakah detak jantung Anda dalam rentang normal.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Detak Jantung Cepat
Salah satu yang perlu dipantau adalah detak jantung istirahat atau denyut nadi saat seseorang berada dalam kondisi rileks.
Detak jantung normal saat beristirahat patokannya berkisar antara 60 sampai 100 kali detak per menit.
Agar hasilnya lebih akurat, pengukuran detak jantung ini perlu menunggu momentum yang tepat saat tubuh dalam kondisi yang benar-benar rileks.
Jika Anda baru mengerjakan aktivitas fisik, tunggu lima menit sebelum mengukur denyut nadi.
Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan
Detak jantung akan semakin melambat saat seseorang melewati masa kanak-kanak menuju remaja.