Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 Sudah Diedarkan, Pahami Efek Sampingnya

Kompas.com - 22/12/2020, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 sudah ditemukan dan mulai diedarkan ke seluruh dunia.

Tentunya, hal ini menjadi harapan baru untuk mengakhiri pandemi ini. Di sisi lain, temuan vaksin Covid-19 ini membawa keprihatinan tersendiri.

Pasalnya, pengembangan vaksin ini tergolong cepat sehingga banyak orang yang khawatir akan efek sampingnya.

Baca juga: Stres Berpotensi Picu Diabetes, Begini Solusinya

Efek samping vaksin Covid-19

Melansir data Celveland Clinic, sudah ada dua jenis vaksin yang telah mendapat lampu hijau untuk didistribusikan, yakni vaksin Pfizer dan Moderna mRNA.

Vaksin Pfizer dikembangkan oleh BioNTech dan Pfizer Inc, sedangkan vaksin Moderna mRNA dikembangkan oleh moderna.

Kedua jenis vaksin tersebut diklaim memiliki efektivitas sebesar 95 persen selama uji coba.

Sebenarnya, belum ada vaksin yang sepenuhnya disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk dijual ke rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan.

Akan tetapi, dua jenis vaksin tersebut disetujui untuk izin penggunaan darurat.

Dengan demikian, vaksin yang telah diedarkan itu masih akan ters diuji coba untuk membuktikan kemanan dan efektivitasnya.

Efek samping umum dari vaksin Pfizer dan Moderna mRNA, antara lain:

  • nyeri, kemerahan, dan bengkak di lokasi suntikan
  • kelelahan
  • sakit kepala
  • nyeri otot dan persendian
  • demam ringan dan menggigil.

Sebenarnya, setiap vaksin pasti memiliki efek samping. Namun, manfaat vaksin lebih besar daripada efek sampingnya.

Efek samping yang terjadi juga menunjukan indikasi bahwa vaksin sedang melakukan tugasnya untuk membantu tubuh mengembangkan kekebalan terhadap virus. Jadi, masyarakat tak perlu khawatir akan hal itu.

“Banyak orang menghindari vaksin karena takut efek sampingnya. Padahal, manfaat vaksin lebih besar daripada efek sampingnya," kata Dr. H. Dirk Sostman, presiden Academic Institute di Houston Methodist.

Semua vaksin Covid-19 juga telah diuji ketat secara klinis, dan ditinjau secara menyeluruh oleh FDA, CDC, serta lembaga kesehatan terpecaya dan independen.

"Setiap kemungkinan adanya efek samping akan dinformasikan denganjelas ke publik," tambah Sostman.

Spesialis perawatan klinis dari Cleveland Clinic, Rachel Scheraga, mengatakan, hingga saat ini belum ada efek samping lain yang ditemukan mengenai vaksin Covid-19 yang beredas.

Efek samping yang terjadi masih sama seperti vaksin-vaksin pada umumnya.

"Namun, ini masih proses awal dan masih akan trus dilakukan pengujian," ucap Scheraga.

Baca juga: 4 Jenis Vaksin yang Dibutuhkan Orang Dewasa

Bisakah vaksin tersebut memicu infeksi Covid-19?

Selain itu, banyak orang yang juga menkhawatirkan vaksin Covid-19 ini bisa memicu reaksi infeksi.

Menuru Scheraga, vaksin yang sudah disetujui peredarannya itu tidak akan memicu penularan Covid-19.

"Setelah vaksinasi, sistem kekebalan tubuh bisa melawannya dengan cepat. Jadi, tidak akan memicu infeksi," ucap dia.

Jadi, kekhawatiran akan efek samping tersebut tak perlu dirisaukan oleh masarakat.

Vaksin Covid-19 yang sidah diedarkan itu telah melalui banyak eksperimen.

"Vaksin yang sudah ada itu telah teruji keamanan dan efektivitasnya. Jadi, tak perlu kahwatir lagi," tambah Scheraga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau