KOMPAS.com - Selama ini, pasangan yang sedang menjalankan program kehamilan jamak mengandalkan patokan masa subur wanita.
Di masa subur wanita, peluang terjadinya kehamilan lebih tinggi jika hubungan seks dilakukan pada dua sampai tiga hari menjelang ovulasi, sampai sehari setelah ovulasi.
Masa subur wanita dapat diketahui degan tes ovulasi, aplikasi kalender masa subur, atau menghitung masa subur secara manual.
Agar peluang kehamilan semakin besar, beberapa pasangan juga mencari tahu masa subur pria. Lantas, kapan laki-laki paling subur?
Baca juga: 8 Ciri-ciri Masa Subur Wanita
Dilansir dari The Asian Parent, terdapat beberapa bukti anekdotal menunjukkan, laki-laki paling subur di pagi hari.
Selain itu, penelitian ilmiah juga mendukung jumlah sperma pria sedikit lebih banyak di pagi hari.
Dengan kombinasi fakta tersebut, bisa dikatakan pria jadi lebih subur di pagi hari. Namun, perlu diingat bahwa jumlah sperma hanya naik sedikit lebih banyak.
Artinya, pria tetap bisa menghamili pasangannya apabila melakukan hubungan seks tanpa pengaman di masa subur wanita dalam kondisi fisik yang sehat.
Selain itu, para ahli juga menyebut faktor kualitas sperma pria perlu diperhatikan saat program kehamilan.
Untuk menjaga kualitas sperma tetap prima, pria disarankan untuk menjaga pola makan sehat dan seimbang, setop merokok dan batasi minum minuman beralkohol, serta rajin olahraga.
Baca juga: Sedang Program Kehamilan? Cek Masa Subur setelah Haid
Melansir Your Fertility, pasangan tetap bisa memiliki momongan saat usianya di pengujung 30 tahun sampai 40 tahunan.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa wanita di bawah usia 35 tahun dan pria di bawah usia 40 tahun cenderung lebih subur dari orang di atas usia tersebut.
Konsep kesuburan ini berlaku untuk kehamilan alami maupun orang yang menjalankan program kehamilan seperti fertilisasi in-ivtro (IVF).
Alasan kenapa masa subur laki-laki ini dipengaruhi faktor usia sebenarnya terkait kualitas dan kuantitas sperma.
Pria yang berusia lebih muda memiliki sperma yang lebih aktif dan berkualitas ketimbang pria yang lebih tua.
Pasalnya, kualitas sperma yang dihasilkan pria cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
Baca juga: Cara Mengetahui Sperma Subur atau Tidak
Selain itu, kebanyakan pria menghasilkan jutaan sperma baru setiap hari. Jumlah tersebut cenderung menurun seiring bertambahnya usia, terutama setelah laki-laki berusia di atas 40 tahun.
Kendati seolah ada batasan masa subur bagi pria, namun ada juga pria yang menghamili wanita saat usianya sudah 80 tahun atau memasuki usia lanjut. Namun, hal itu relatif jarang terjadi.
Walaupun memiliki peluang memiliki momongan, pasangan yang berusia di atas 40 tahun buruh waktu lama untuk berupaya menjalankan program kehamilan.
Pasangan yang berumur 25 tahun, rata-rata butuh waktu lima bulan untuk bisa hamil. Sedangkan pasangan yang berumur 40 tahun ke atas, paling tidak butuh waktu dua tahun untuk hamil.
Selain itu, pertimbangkan faktor kehamilan berisiko bagi pasangan yang hamil di atas usia 40 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.