Jika tidak ditangani, sleep apnea dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, di antaranya:
Seperti diketahui, seseorang dengan sleep apnea yang tidak diobati bisa mengalami kondisi berhenti bernapas berulang kali selama tidur, terkadang sampai ratusan kali. Ini berarti otak dan bagian tubuh lainnya mungkin tidak mendapatkan cukup oksigen sehingga dapat menimbulkan sejumlah masalah.
Lebih lanjut, sleep apnea yang tidak diobati mungkin dapat menyebabkan kinerja yang buruk dalam aktivitas sehari-hari, seperti di tempat kerja dan sekolah, kecelakaan kendaraan bermotor, dan prestasi akademik yang rendah pada anak-anak dan remaja.
Baca juga: 10 Makanan untuk Mengatasi Sulit Tidur
Melansir Mayo Clinic, gejala obstructive sleep apnea dan central sleep apnea cenderung tumpang tindih, sehingga terkadang sulit untuk menentukan jenis apnea yang dialami seseorang.
Tanda dan gejala obstructive sleep apnea dan central sleep apnea yang paling umum meliputi:
Mendengkur keras dapat mengindikasikan masalah yang berpotensi serius, tetapi tidak semua orang yang menderita sleep apnea mendengkur.
Baca juga: 10 Dampak Buruk Kurang Tidur yang Perlu Diwaspadai
Bicaralah dengan dokter Anda jika Anda memiliki tanda atau gejala sleep apnea di atas.
Tanyakan kepada dokter tentang masalah tidur yang membuat Anda lelah, mengantuk, dan mudah tersinggung.
Dokter mungkin memiliki beberapa saran yang disesuaikan dengan situasi spesifik Anda atau mereka mungkin merekomendasikan Anda ke dokter spesialis tidur atau seorang sleep physician.
Spesialis tidur dapat melakukan studi tidur atau polisomnogram untuk membantu mendiagnosis sleep apnea.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.