Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Penyebab Sleep Apnea, Gangguan Tidur yang Bisa Picu Serangan Jantung

Kompas.com - 03/01/2021, 18:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

  • Gangguan jantung

Memiliki gagal jantung kongestif meningkatkan risikonya.

  • Menggunakan obat nyeri narkotik

Obat opioid, terutama obat yang bekerja lama seperti metadon, meningkatkan risiko central sleep apnea.

  • Stroke

Mengalami stroke meningkatkan risiko central sleep apnea yang muncul akibat pengobatan.

Baca juga: 7 Buah untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Komplikasi sleep apnea

Sleep apnea adalah kondisi medis yang serius, sehingga perlu penanganan segera mungkin.

Komplikasi sleep apnea bisa meliputi:

1. Kelelahan siang hari

Kebangkitan berulang yang terkait dengan sleep apnea membuat tidur yang normal dan restoratif menjadi tidak mungkin, membuat kantuk di siang hari yang parah, kelelahan, dan mudah tersinggung.

Kesulitan berkonsentrasi dan tertidur di tempat kerja, saat menonton TV, atau bahkan saat mengemudi

Orang dengan sleep apnea memiliki peningkatan risiko kecelakaan kendaraan bermotor dan tempat kerja.

Baca juga: 11 Penyebab Tubuh Selalu Merasa Lelah yang Baik Diantisipasi

Anda mungkin juga merasa cepat marah, murung, atau depresi.

Anak-anak dan remaja dengan sleep apnea mungkin berprestasi buruk di sekolah atau memiliki masalah perilaku.

2. Tekanan darah tinggi atau serangan jantung

Penurunan tiba-tiba kadar oksigen darah yang terjadi selama sleep apnea meningkatkan tekanan darah dan membebani sistem kardiovaskular.

Memiliki obstructive sleep apnea meningkatkan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi).

Obstructive sleep apnea juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung berulang, stroke, dan detak jantung abnormal, seperti fibrilasi atrium.

Jika Anda menderita penyakit jantung, beberapa episode oksigen darah rendah (hipoksia atau hipoksemia) dapat menyebabkan kematian mendadak karena detak jantung tidak teratur.

3. Diabetes tipe 2

Mengalami sleep apnea meningkatkan risiko mengembangkan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Baca juga: Kenali Gejala Khusus Diabetes Tipe 2

4. Sindrom metabolic

Gangguan ini, yang meliputi tekanan darah tinggi, kadar kolesterol abnormal, gula darah tinggi, dan peningkatan lingkar pinggang, dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.

5. Komplikasi dengan pengobatan dan pembedahan

Obstructive sleep apnea juga menjadi perhatian dengan obat-obatan tertentu dan anestesi umum.

Orang dengan sleep apnea lebih mungkin mengalami komplikasi setelah operasi besar karena mereka cenderung mengalami masalah pernapasan, terutama saat dibius dan berbaring telentang.

Sebelum Anda menjalani operasi, beri tahu dokter Anda tentang sleep apnea Anda dan cara perawatannya.

6. Masalah hati

Orang dengan sleep apnea lebih cenderung memiliki hasil abnormal pada tes fungsi hati, dan hati mereka lebih cenderung menunjukkan tanda-tanda jaringan parut (penyakit hati berlemak nonalkohol).

Baca juga: 13 Gejala Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai

7. Pasangan kurang tidur

Mendengkur keras dapat membuat siapa pun yang tidur di dekat Anda tidak dapat beristirahat dengan baik.

Tidak jarang pasangan harus pergi ke ruangan lain, atau bahkan ke lantai lain rumah, untuk bisa tidur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau