Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gendang Telinga Pecah: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 10/01/2021, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Pecahnya gendang telinga terjadiketika muncul lubag atau robekan pada jaringan tipis yang memisahkan saluran telinga dari telinga tengah (gendang telinga).

Gendang telinga yang pecah dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan rentan infeksi telinga.

Jika dibiarkan tanpa pengobatan, gendang telinga yang pecah juga bisa memicu gangguan pendengaran permanen.

Baca juga: 5 Tips Memilih Makanan Agar Terhindar Dari Stroke

Penyebab

Beberapa kondisi yang bisa memicu gendang telinga pecah, antara lain:

- Infeksi

Infeksi telinga adalah penyebab umum pecahnya gendang telinga, terutama pada anak-anak.

Saat terjadi infeksi telinga, cairan menumpuk di belakang gendang telinga.

Tekanan dari penumpukan cairan dapat menyebabkan membran timpani pecah.

- Perubahan tekanan

Kondisi tertentu dapat menyebabkan perubahan tekanan di telinga dan menyebabkan gendang telinga berlubang.

Beberapa kondisi yang bisa memicu pecahnya gendang telinga, antara lain:

  • menyelam
  • berada di pesawat
  • mengalami cedera saat berolahraga
  • telinga terkena pukulan
  • kecelakaan mobil.

Memasukkan benda apa pun, seperti kapas, kuku, atau pena, terlalu jauh ke dalam telinga dapat merusak gendang telinga.

Gejala

Gejala yang bisa muncul akibat gendang telinga pecah, antara lain:

  • muncul rasa nyeri
  • keluarnya cairan seperti lendir, berisi nanah atau berdarah dari telinga
  • kehilangan pendengaran
  • telinga berngeding atau tinitus
  • mengalami vertigo
  • mual atau muntah.

Baca juga: 4 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Mendapatkan Vaksin Covid-19

Cara mengatasi

Pengobatan untuk gendang telinga yang pecah biasanya dilakukan untuk mengilangkan rasa sakit dan mencegah infeksi.

Metode pengobatan yang digunakan, antara lain:

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau