Anemia sideroblastik muncul tanpa sebab yang jelas, bukan berasal dari faktor genetik maupun eksternal.
Penyebab anemia sideroblastik yang pastik dapat diketahui dengan pemeriksaan medis.
Baca juga: Waspada, Suka Makan Es Batu Berisiko Rusak Gigi dan Tanda Anemia
Tanda dan gejala anemia sideroblastik mirip dengan anemia lainnya. Melansir WebMD, beberapa gejalanya yang umum yakni:
Apabila ada gejala anemia sideroblastik di atas, konsultasikan dengan dokter.
Penyakit ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan darah lengkap; meliputi tes kadar sel darah merah sampai hemoglobin. Bila perlu, dokter juga merekomendasikan biopsi sumsum tulang.
Baca juga: Anemia: Gejala dan Cara Mengatasi
Cara mengobati anemia sideroblastik disesuaikan dengan penyebab pastinya.
Apabila penyakitnya berasal dari efek samping obat tertentu, dokter umumnya merekomendasikan obat pengganti yang minim efek samping.
Jika penderita terindikasi kekurangan vitamin B6 atau mineral tembaga, dokter akan memberikan terapi zat gizi tersebut sesuai dosis yang tepat.
Apabila beberapa terapi obat dan suplemen tidak manjur, dokter umumnya merekomendasikan transfusi darah merah.
Kadar zat besi yang tinggi juga bisa menjadi masalah bagi penderita anemia sideroblastik. Dokter dapat menyarankan obat tertentu untuk membuang kelebihan zat besi.
Untuk kasus yang parah, cara mengatasi anemia sideroblastik memerlukan transplantasi sumsum tulang atau transplantasi sel induk.
Dengan perawatan yang tepat dan gaya hidup sehat, penderita anemia sideroblastik memiliki harapan hidup yang lebih lama dan kesehatan yang lebih berkualitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.