Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kesalahan yang Bisa Memperburuk Gejala Sindrom Iritasi Usus Besar

Kompas.com - 13/01/2021, 20:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Sindrom iritasi usus besar bisa memicu sakit perut yang mengganggu aktivitas harian.

Gejala sindrom iritasi usus besar seperti sakit perut, memang dipicu oleh berbagai hal sehingga sulit untuk menanganinya.

Misalnya, Anda mungkin makan salad suatu hari dan merasa baik-baik saja, tetapi keesokan harinya, sayuran hijau dapat menyebabkan munculnya sakitperut.

"Bagi orang lain, terkadang susu bisa menjadi pemicu munculnya gejala sindrom iritasi usus besar", kata ahli gastroenterologi Christine Lee.

Baca juga: Memahami Dampak Mother Wound, Luka Akibat Kurangnya Sosok Ibu

Stres, kecemasan, perjalanan, pengobatan baru, dan emosi negatif juga dapat memperburuk gejala sindrom iritasi usus besar.

"Karena itu, kita juga perlu menemukan teknikrelaksasi dan membuat perubahan gaya hidup untuk meredam gejala," tambah Lee.

Mendiagnosis sindrom iritasi usus besar

Dokter biasanya mendiagnosis pasien mengalami sindrom iritasi usus besar ketika mereka mengalami tiga atau lebih serangan gejala dan nyeri perut yang berturut-turut.

Terkadang, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan darah, dan meminta sampel tinja serta kolonoskopi untuk memeriksa kemungkinan penyakit lainnya.

Sayangnya, banyak orang yang mengalami gejala sindrom iritasi usus besar melakukan berbagai hal yang justru memperparah kondisi mereka.

Berikut berbagai kesalahan yang bisa memperburuk gejala sindrom iritasi usus besar:

1. Tidak memeriksakan diri ke dokter

Banyak orang mengalami sakit perut kronis, tetapi merasa tidak perlu untuk memeriksakan diri ke dokter.

Padahal, hal ini bisa memperburuk kondisi dan memperlambat penanganan.

2. Tidak fokus menangani akar pemicu gejala

Beberapa orang berpikir diagnosis sindrom iritasi usus besar hanyalah salah satu penyebab dari gangguan pencernaan yang mereka alami. Mereka seringkali khawatir akan terjadi sesuatu yang lebih serius.

Padahal, pemeriksaan tambahan sebenarnya bukan hal yang perlu dilakukan kecuali jika kita mengalami gejala yang semakin memburuk, mulai mengalami penurunan berat badan, kekurangan gizi, atau gejala lain yang mengkhawatirkan.

Hal terpenting yang harus kita lakukan untuk mengelola gejala sindrom iritasi usus besar adalah fokus pada penyebab gejala.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau