Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Metatasis Otak yang Kerap Terjadi Usai Sembuh Dari Kanker

Kompas.com - 17/01/2021, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang berhasil menjalani pengobatan kanker hingga dinyatakan sembuh.

Meski demikian, mereka yang telah dinyatakan sembuh dari kanker tetap perlu memperhatikan kondisi tubuh.

Pasalnya, banyak penderita kanker tidak menyadari bahwa 25 persen orang yang selamat dari beberapa jenis kanker tertentu bisa mengalami tumor otak.

Terjadinya tumor otak ini karena adanya sel kanker dari tumor asli yang berjalan ke otak melalui aliran darah.

Dalam dunia kedokteran, kondisi ini dikenal dengan istilah metatasis otak.

Baca juga: Mulut Berdarah dan Nyeri Bisa Jadi Awal Kanker, Begini Mencegahnya

“Sekitar sepertiga pasien kanker seperti kanker paru-paru, payudara dan ginjal serta melanoma, berisiko mengalami metastasis otak,” kata ahli bedah saraf Gene Barnett, melansir dari Cleveland Clinic.

Kabar baiknya, deteksi dini bisa membantu pasien untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan terhindar dari komplikasi serius.

Oleh karena itu, mereka yang telah dinyatakan sembuh dari kanker harus tetap waspada dan memperhatikan kondisi tubuhnya.

Gejala metatasis otak

Berikut gejala yang perlu diperhatikan oleh mereka yang telah dinyatakan sembuh dari kanker:

  • Perubahan penglihatan, seperti penglihatan ganda atau kehilangan penglihatan parsial.
  • Sakit kepala, mungkin disertai mual.
  • Mati rasa atau kesemutan di sebagian tubuh.
  • Kelumpuhan atau kesulitan menggerakkan bagian mana pun dari tubuh.
  • Ketidakmampuan untuk berjalan.
  • Keseimbangan tubuh terganggu.
  • Kesulitan berbicara.
  • Gangguan kognitif.
  • Kejang.

Tumor otak metastasis cenderung berkembang secara bertahap, namun bisa menyebabkan episode yang parah.

Itu sebabnya, penting untuk segera memberi tahu dokter agar segera mendapatkan penanganan dini.

Pengobatan metatasis otak

Dokter percaya bahwa metastasis otak bisa berakibat fatal. Pengobatan yang dilakukan hanya bisa meredakan gejala.

Kunci utama untuk penyembuhan adalah deteksi dini. Pilihan pengobatan yang diberikan juga tergantung pada lokasi, jenis dan luasnya tumor.

Berikut pengobatan yang biasa diberikan pada penderita metatasis otak:

1. Radiosurgery

Radiosurgery dilakukan dengan mengarahkan pancaran radiasi yang terfokus pada tumor.

Metode ini tidak akan menghancurkan tumor, tetapi mungkin berhasil menghentikan pertumbuhan tumor.

Ahli bedah memberikan radiasi ini dengan sangat tepat sehingga mereka dapat menyelamatkan jaringan otak di sekitarnya.

Baca juga: Punya Gejala Mirip, Ini Beda Kanker Serviks dan Ovarium

2. Operasi akses minimal

Jenis operasi ini memungkinkan dokter mengangkat tumor dengan lebih cepat dan prosedur yang lebih sederhana.

Metode dilakukan oleh seorang Ahli bedah untuk membuat sayatan yang sangat kecil di tengkorak atau bagian tersembunyi di struktur terdekat.

Metode ini mampu mengurangi komplikasi pasca operasi, meminimalkan rasa sakit dan jaringan parut, dan mempersingkat waktu pemulihan.

3. Terapi radiasi

Radioterapi membuat sel kanker terkena radiasi pengion yang melukai atau menghancurkannya.

Dokter sering menggunakan radioterapi sebelum atau sebagai tambahan pada radiosurgery.

4. Terapi medis

Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel tumor yang membelah paling cepat.

Banyak obat yang berhasil digunakan untuk tumor di tubuh tidak dapat menembus ke otak.
Namun, dalam kasus tertentu, kemoterapi atau perawatan medis lainnya dapat mengamankan kontrol metastasis otak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com