Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Minum Susu Sapi Bisa Tingkatkan Kolesterol?

Kompas.com - 18/01/2021, 12:09 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com – Susu sapi adalah salah satu bahan pangan yang mudah ditemui dan punya kandungan gizi yang baik untuk tubuh. Dalam satu cangkir susu sapi mengandung 146 kalori, 5 gram lemak jenuh, dan 24 miligram kolesterol.

"Susu adalah sumber protein dan nutrisi yang luar biasa, mengandung vitamin dan mineral esensial, serta menyediakan sepertiga dari asupan kalsium harian yang direkomendasikan," kata Deborah Krivitsky, seorang ahli gizi di Massachusetts General Hospitals, Boston.

Baca juga: 4 Bahaya Susu Sapi Jika Dikonsumsi Berlebihan

Sayangnya, bila dikaitkan dengan kolesterol, susu sapi memiliki efek meningkatkan kadar kolesterol.

"Produk susu berlemak tinggi dapat membuat Anda bermasalah," kata John Day, MD, seorang dokter ahli jantung yang praktik di Intermountain Healthcare, Salt Lake City, Utah.

Lemak jenuh dalam makanan meningkatkan kolesterol jahat (LDL), yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Kandungan lemak jenuh di dalam susu sapi inilah yang membuat susu cukup berisiko meningkatkan kadar kolesterol saat dikonsumsi.

Oleh karenanya, orang yang sedang membatasi asupan kolesterol sebaiknya tidak mengonsumsi susu sapi.

Apabila Anda masih ingin mengonsumsi susu, maka sebagai alternatifnya adalah susu rendah lemak atau susu tanpa lemak.

Secangkir susu tanpa lemak mengandung 83 kalori, 5 miligram kolesterol, dan tidak ada lemak jenuh.

Selain susu tanpa lemak, masih ada beberapa jenis susu nabati yang bisa jadi alternatif. Memiliki kandungan yang sama sehat dan bermanfaatnya, susu alternatif bisa jadi opsi terbaik Anda selain susu sapi.

Alternatif pertama adalah susu kedelai. Memiliki kandungan 80 kalori dan 2 gram lemak per 1 cangkir, susu kedelai adalah alternatif susu sapi bagi Anda yang ketat mengawasi kadar kolesterol di tubuh.

Baca juga: 4 Susu Nabati Terbaik Pengganti Susu Sapi

Sumber susu kedelai adalah tumbuhan. Ini berarti tidak kandungan kolesterol dan hanya sedikit lemak jenuh.

Dalam secangkir susu kedelai juga terdapat 7 gram protein.

Berdasarkan data National Institute of Health, konsumsi 25 gram protein kedelai per hari secara rutin dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

Kemampuan susu kedelai tersebut juga didukung oleh kandungan kadar lemak tak jenuh ganda, mineral, vitamin, dan kandungan seratnya.

Alternatif kedua adalah susu almond.

"Almond menyehatkan jantung," kata John Day, MD yang merekomendasikan buah ini bagi pasien-pasien jantungnya.

Susu almond mengandung 30 hingga 40 kalori per 1 cangkirnya. Kabar baiknya lagi, susu almond tidak mengandung lemak jenuh.

Sama seperti susu kedelai, karena berasal dari tumbuhan, susu almond tidak mengandung kolesterol.

Selain itu, susu almond memiliki kandungan asam lemak tak jenuh ganda, yang mampu menurunkan kolesterol LDL.

Baca juga: Minum Susu Sapi Bikin Gemuk, Kok Bisa?

Fungsi lain asam lemak tak jenuh ganda adalah mengurangi peradangan dan meningkatkan kognisi otak.

Dengan berbagai manfaat yang dimiliki, susu almond memang baik untuk menjaga kesehatan jantung.

Sayangnya, susu almond rendah protein. Sehingga, susu almond tidak bisa diandalkan sebagai sumber protein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau