Proses fermentasi juga menambahkan enzim pencernaan, yang menjadikan makan sauerkraut cara yang bagus untuk meningkatkan asupan enzim pencernaan Anda.
Selain mengandung enzim pencernaan, sauerkraut juga dianggap sebagai makanan probiotik, karena mengandung bakteri usus sehat yang meningkatkan kesehatan dan kekebalan pencernaan Anda.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi probiotik dapat meredakan gejala pencernaan, seperti kembung, gas, sembelit, diare, dan sakit perut, baik pada orang dewasa yang sehat maupun penderita IBS, penyakit Crohn, dan kolitis ulserativa.
Pastikan untuk makan asinan kubis mentah atau tidak dipasteurisasi daripada asinan kubis yang dimasak. Temperatur yang tinggi dapat menonaktifkan enzim pencernaannya.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Vitamin K Tinggi
9. Kimchi
Kimchi adalah makanan khas Korea yang terbuat dari sayuran yang difermentasi.
Seperti sauerkraut dan kefir, proses fermentasi menambahkan bakteri sehat, yang memberikan nutrisi, enzim, dan manfaat lainnya.
Kimchi mengandung bakteri dari spesies Bacillus yang menghasilkan protease, lipase, dan amilase. Enzim ini masing-masing mencerna protein, lemak dan karbohidrat.
Selain membantu pencernaan, kimchi telah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan lainnya. Ini mungkin sangat efektif untuk menurunkan kolesterol dan faktor risiko penyakit jantung lainnya.
Dalam sebuah penelitian terhadap 100 peserta muda dan sehat, para ilmuwan menemukan bahwa mereka yang makan kimchi paling banyak mengalami penurunan kolesterol total darah terbesar.
Kolesterol darah total yang meningkat merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi
10. Buah kiwi
Buah kiwi adalah buah yang sering kali direkomendasikan untuk melancarkan pencernaan.
Hal itu benar karena buah kiwi adalah sumber enzim pencernaan yang hebat, terutama protease yang disebut actinidain.
Enzim ini membantu mencerna protein dan digunakan secara komersial untuk melunakkan daging yang keras.
Selain itu, buah kiwi mengandung banyak enzim lain yang membantu mematangkan buah.
Para ilmuwan percaya bahwa actinidain adalah salah satu alasan mengapa buah kiwi membantu pencernaan.
Sebuah penelitian pada hewan menemukan bahwa menambahkan buah kiwi ke dalam makanan dapat meningkatkan pencernaan isolat protein daging sapi, gluten dan kedelai di perut. Hal ini diduga karena kandungan actinidain-nya.
Studi lainnya menganalisis efek actinidain pada pencernaan.
Penelitian ini memberi makan beberapa hewan buah kiwi dengan actinidain aktif dan hewan lain buah kiwi tanpa actinidain aktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hewan yang diberi makan buah kiwi dengan actinidain aktif dapat mencerna daging dengan lebih efisien.
Baca juga: 9 Tanaman Herbal untuk Mengobati Batuk
Banyak penelitian berbasis manusia juga menemukan bahwa buah kiwi dapat membantu pencernaan, mengurangi kembung dan membantu meredakan sembelit.
11. Jahe
Jahe telah menjadi bagian dari masakan dan pengobatan tradisional selama ribuan tahun.
Beberapa manfaat kesehatan jahe yang mengesankan dapat dikaitkan dengan enzim pencernaannya.
Jahe mengandung protease zingibain, yang mencerna protein menjadi bahan penyusunnya.
Studi pada orang dewasa yang sehat dan mereka yang mengalami gangguan pencernaan menunjukkan bahwa jahe membantu makanan bergerak lebih cepat melalui perut dengan meningkatkan kontraksi.
Penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa rempah-rempah, termasuk jahe, membantu meningkatkan produksi enzim pencernaan tubuh seperti amilase dan lipase.
Terlebih lagi, jahe tampaknya menjadi pengobatan yang menjanjikan untuk mual dan muntah.
Baca juga: 10 Cara Mengatasi Perut Kembung Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.