Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Gangguan Pencernaan Saat Hamil dan Cara Mengobatinya

Kompas.com - 18/10/2020, 15:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Gangguan pencernaan adalah masalah umum bagi wanita saat hamil.

Gangguan pencernaan saat hamil lebih mudah terjadi pada wanita karena dipengaruhi oleh produksi hormon yang meningkat dan perubahan-perubahan anatomi tubuh.

Gangguan kesehatan ini pada umumnya tidak membahayakan janin atau hanya memberikan ketidaknyamanan bagi ibu hamil.

Baca juga: 9 Macam Gangguan Pencernaan dan Cara Mengobatinya

Tapi, jika tak ditangani dengan tepat, gangguan pencernaan bukan tidak mungkin akan membahayakan keselamatan keduanya.

Berikut ini adalah macam-macam gangguan pencernaan saat hamil yang bisa diwaspadai:

1. Sembelit

Melasir Family Education, sebagian besar masalah pencernaan dalam kehamilan dimulai dengan sembelit.

Kondisi ini umum terjadi pada wanita hamil karena berbagai alasan, seperti:

  • Tingginya tingkat hormon tertentu selama kehamilan mengendurkan otot-otot usus dan membuatnya sulit untuk bekerja secara efisien
  • Rahim yang tumbuh menekan usus dan mengganggu fungsi normal
  • Bisa juga efek samping asupan zat besi dalam suplemen vitamin yang dapat membuat tinja kering dan sulit dikeluarkan

Meski sembelit biasa terjadi dalam kehamilan, tidak berarti Anda hanya menerimanya.

Anda bisa melakukan banyak hal untuk menghindari atau mengobati sembelit, di antaranya yakni:

  • Minum banyak air. Selain mengonsumsi air putih, ibu hamil juga bisa minum jus buah yang lebih menyegarkan untuk melunakkan tinja dan membuat kotoran yang dicerna tetap mengalir melalui usus. Jus prune adalah salah satu obat sembelit yang ampuh.

Baca juga: 12 Cara Mengatasi Sembelit Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

  • Makan makanan kaya serat. Makanan yang mengandung serat tinggi sangat baik untuk menjaga tinja tetap lembut dan memastikannya mudah dikeluarkan melalui usus.
  • Batasi makanan manis dan olahan. Jenis makanan ini berpotensi mengikat air dan memperparah sembelit.
  • Olahraga. Olahraga tidak hanya dapat menjaga bentuk otot, tetapi juga meningkatkan sirkulasi darah dan membawa lebih banyak oksigen ke semua organ (termasuk usus) untuk membantu mereka melakukan tugasnya dengan lebih efisien.

Untuk menjadi perhatian, saat Anda mengalami sembelit, jangan asal minum obat pencahar.

Pasalnya, obat pencahar bisa menimbulkan efek samping selama kehamilan, sepeti menghilangkan nutrisi yang diperlukan dan dapat membahayakan janin.

Bicaralah dengan dokter sebelum mengambil obat sembelit.

Baca juga: 14 Makanan Pelancar BAB untuk Mengatasi Sembelit

2. Ambeien

Wasir atau ambeien merupakan masalah lanjutan yang biasa dialami ibu hamil setelah sembelit.

Ambeien adalah massa jaringan yang membengkak pada pembukaan rektum, tempat keluarnya feses dari tubuh.

Mengejan saat buang air besar (BAB) untuk mengeluarkan tinja yang keras dapat menyebabkan wasir.

Jika ibu hamil melihat darah di toilet saat cebok setelah BAB atau jika mengalami rasa sakit atau gatal yang berlebihan pada pembukaan rektum, tanyakan kepada dokter untuk memeriksa wasir.

Jika ibu hamil menderita wasir, wasir bisa jadi akan menemani selama kehamilan dan mungkin akan bertambah buruk selama tahap mendorong persalinan.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau