Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Makanan yang Mengandung Enzim Pencernaan Alami

Kompas.com - 21/01/2021, 12:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Banyak organ bekerja sama untuk membentuk sistem pencernaan Anda.

Organ-organ ini mengambil makanan dan cairan yang Anda makan, kemudian memecahnya menjadi bentuk yang lebih sederhana, seperti protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin.

Nutrisi kemudian diangkut melintasi usus kecil dan masuk ke aliran darah, di mana mereka menyediakan energi untuk pertumbuhan dan perbaikan.

Baca juga: 20 Makanan yang Mengandung Serat Tinggi

Melansir WebMD, enzim pencernaan diperlukan untuk proses ini.

Hal itu dikarenakan, enzim pencernaan dapat memecah molekul seperti lemak, protein, dan karbohidrat menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat dengan mudah diserap.

Terdapat tiga jenis utama enzim pencernaan, yakni:

  1. Protease yang memiliki fungsi memecah protein menjadi peptida kecil dan asam amino
  2. Lipase yang memiliki fungsi memecah lemak menjadi tiga asam lemak ditambah molekul gliserol
  3. Amilase yang memiliki fungsi memecah karbohidrat seperti pati menjadi gula sederhana

Enzim juga dapat dibuat di usus kecil, termasuk laktase, maltase, dan sukrase.

Jika tubuh tidak dapat membuat enzim pencernaan yang cukup, molekul makanan tidak dapat dicerna dengan baik. Hal itu dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti intoleransi laktosa.

Jadi, makan makanan yang tinggi enzim pencernaan alami bisa membantu melancarkan pencernaan.

Baca juga: 12 Makanan yang Baik untuk Pencernaan

Berikut ini adalah beragam pilihan makanan yang mengandung enzim pencernaan alami yang baik dikonsumsi:

1. Nanas

Nanas adalah buah tropis segar yang kaya akan enzim pencernaan.

Melansir Health Line, secara khusus, nanas mengandung sekelompok enzim pencernaan yang disebut bromelain.

Enzim ini adalah protease yang berfungsi memecah protein menjadi building blocks-nya, termasuk asam amino. Ini membantu pencernaan dan penyerapan protein.

Bromelain dapat dibeli dalam bentuk bubuk untuk membantu melunakkan daging yang keras. Ini juga tersedia secara luas sebagai suplemen kesehatan untuk membantu orang yang berjuang untuk mencerna protein.

Sebuah studi pada orang dengan insufisiensi pankreas, suatu kondisi di mana pankreas tidak dapat membuat cukup enzim pencernaan, menemukan bahwa mengonsumsi bromelain yang dikombinasikan dengan suplemen enzim pankreas dapat meningkatkan pencernaan lebih dari sekadar suplemen enzim saja.

Baca juga: 7 Manfaat Nanas untuk Kesehatan

2. Pepaya

Pepaya adalah buah tropis lain yang kaya akan enzim pencernaan.

Seperti nanas, pepaya juga mengandung protease yang membantu mencerna protein. Namun, pepaya mengandung kelompok protease berbeda yang dikenal sebagai papain.

Papain juga tersedia sebagai pelunak daging dan suplemen pencernaan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi formula berbahan pepaya dapat membantu meringankan gejala sindom iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS) pencernaan, seperti sembelit dan kembung.

Jika Anda ingin makan pepaya, pastikan untuk memakannya dalam kondisi matang dan tanpa dimasak, karena paparan panas dapat merusak enzim pencernaannya.

Selain itu, pepaya mentah atau setengah matang bisa berbahaya bagi wanita hamil, karena dapat merangsang kontraksi.

3. Mangga

Mangga adalah buah tropis berair yang populer di musim panas.

Tak hanya kaya vitamin, buah ini juga mengandung enzim pencernaan amilase, yakni sekelompok enzim yang memecah karbohidrat dari pati (karbohidrat kompleks) menjadi gula seperti glukosa dan maltosa.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi

Enzim amilase dalam mangga menjadi lebih aktif saat buah matang. Inilah sebabnya mengapa mangga menjadi lebih manis saat mulai matang.

Enzim amilase juga dibuat oleh pankreas dan kelenjar ludah. Enzi mini membantu memecah karbohidrat sehingga mudah diserap oleh tubuh.

Itulah mengapa sering disarankan untuk mengunyah makanan secara menyeluruh sebelum menelan, karena enzim amilase dalam air liur membantu memecah karbohidrat untuk memudahkan pencernaan dan penyerapan.

4. Madu

Cairan lezat ini kaya akan banyak senyawa bermanfaat, termasuk enzim pencernaan.

Berikut ini adalah enzim yang ditemukan dalam madu, terutama madu murni tanpa mengalami proses pengolahan:

  • Diastase yang berfungsi memecah pati menjadi maltosa
  • Amilase yang berfungsi memecah pati menjadi gula seperti glukosa dan maltosa
  • Invertase yang berfungsi memecah sukrosa, sejenis gula, menjadi glukosa dan fruktosa
  • Protease yang berfungsi memecah protein menjadi asam amino

Baca juga: 18 Makanan yang Mengandung Vitamin E Tinggi

Pastikan Anda membeli madu mentah atau raw honey jika Anda mencari manfaat kesehatan pencernaannya.

Madu olahan sering kali dipanaskan, dan panas tinggi dapat merusak enzim pencernaan.

5. Pisang

Pisang adalah buah lain yang mengandung enzim pencernaan alami.

Pisang terbukti mengandung amilase dan glukosidase, dua kelompok enzim yang memecah karbohidrat kompleks seperti pati menjadi gula yang lebih kecil dan lebih mudah diserap.

Seperti mangga, enzim ini memecah pati menjadi gula saat pisang mulai matang. Itulah mengapa pisang kuning matang jauh lebih manis daripada pisang hijau mentah.

Selain kandungan enzimnya, pisang merupakan sumber serat makanan yang bagus, yang dapat membantu kesehatan pencernaan.

Pisang ukuran sedang (118 gram) kira-kira dapat menyediakan 3,1 gram serat.

Baca juga: 9 Buah yang Mengandung Serat Tinggi

Sebuah studi dua bulan pada 34 wanita melihat hubungan antara makan pisang dan pertumbuhan bakteri usus yang sehat.

Wanita yang makan dua pisang setiap hari mengalami peningkatan bakteri usus sehat yang tidak signifikan.

6. Alpukat

Tidak seperti buah-buahan lainnya, alpukat unik karena tinggi lemak sehat dan rendah gula.

Alpukat mengandung lipase enzim pencernaan.

Enzim ini dapat membantu mencerna molekul lemak menjadi molekul yang lebih kecil, seperti asam lemak dan gliserol, yang lebih mudah diserap tubuh.

Lipase juga dibuat oleh pankreas, jadi Anda tidak perlu mendapatkannya terlalu banyak dari makanan.

Namun, mengonsumsi makanan yang mengandung enzim lipase dapat membantu melancarkan pencernaan, terutama setelah makan tinggi lemak.

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan

Alpukat juga mengandung enzim lain, termasuk polifenol oksidase. Enzim ini bertanggung jawab untuk mengubah alpukat hijau menjadi cokelat dengan adanya oksigen.

7. Kefir

Kefir merupakan minuman susu fermentasi yang populer di kalangan kesehatan alami.

Kefir dibuat dengan menambahkan butiran kefir ke dalam susu.

Butiran ini sebenarnya adalah kultur ragi, bakteri asam laktat, dan bakteri asam asetat yang menyerupai kembang kol.

Selama fermentasi, bakteri mencerna gula alami dalam susu dan mengubahnya menjadi asam organik dan karbon dioksida.

Proses ini menciptakan kondisi yang membantu pertumbuhan bakteri tetapi juga menambah nutrisi, enzim, dan senyawa bermanfaat lainnya.

Kefir mengandung banyak enzim pencernaan, termasuk lipase, protease dan lactase.

Laktase membantu pencernaan laktosa, gula dalam susu yang seringkali sulit dicerna.

Sebuah penelitian menemukan bahwa kefir dapat meningkatkan pencernaan laktosa pada orang dengan intoleransi laktosa.

Baca juga: 5 Manfaat Makanan Fermentasi untuk Kesehatan

8. Sauerkraut

Sauerkraut adalah sejenis kubis yang difermentasi yang memiliki rasa asam yang berbeda.

Proses fermentasi juga menambahkan enzim pencernaan, yang menjadikan makan sauerkraut cara yang bagus untuk meningkatkan asupan enzim pencernaan Anda.

Selain mengandung enzim pencernaan, sauerkraut juga dianggap sebagai makanan probiotik, karena mengandung bakteri usus sehat yang meningkatkan kesehatan dan kekebalan pencernaan Anda.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi probiotik dapat meredakan gejala pencernaan, seperti kembung, gas, sembelit, diare, dan sakit perut, baik pada orang dewasa yang sehat maupun penderita IBS, penyakit Crohn, dan kolitis ulserativa.

Pastikan untuk makan asinan kubis mentah atau tidak dipasteurisasi daripada asinan kubis yang dimasak. Temperatur yang tinggi dapat menonaktifkan enzim pencernaannya.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Vitamin K Tinggi

9. Kimchi

Kimchi adalah makanan khas Korea yang terbuat dari sayuran yang difermentasi.

Seperti sauerkraut dan kefir, proses fermentasi menambahkan bakteri sehat, yang memberikan nutrisi, enzim, dan manfaat lainnya.

Kimchi mengandung bakteri dari spesies Bacillus yang menghasilkan protease, lipase, dan amilase. Enzim ini masing-masing mencerna protein, lemak dan karbohidrat.

Selain membantu pencernaan, kimchi telah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan lainnya. Ini mungkin sangat efektif untuk menurunkan kolesterol dan faktor risiko penyakit jantung lainnya.

Dalam sebuah penelitian terhadap 100 peserta muda dan sehat, para ilmuwan menemukan bahwa mereka yang makan kimchi paling banyak mengalami penurunan kolesterol total darah terbesar.

Kolesterol darah total yang meningkat merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

10. Buah kiwi

Buah kiwi adalah buah yang sering kali direkomendasikan untuk melancarkan pencernaan.

Hal itu benar karena buah kiwi adalah sumber enzim pencernaan yang hebat, terutama protease yang disebut actinidain.

Enzim ini membantu mencerna protein dan digunakan secara komersial untuk melunakkan daging yang keras.

Selain itu, buah kiwi mengandung banyak enzim lain yang membantu mematangkan buah.

Para ilmuwan percaya bahwa actinidain adalah salah satu alasan mengapa buah kiwi membantu pencernaan.

Sebuah penelitian pada hewan menemukan bahwa menambahkan buah kiwi ke dalam makanan dapat meningkatkan pencernaan isolat protein daging sapi, gluten dan kedelai di perut. Hal ini diduga karena kandungan actinidain-nya.

Studi lainnya menganalisis efek actinidain pada pencernaan.

Penelitian ini memberi makan beberapa hewan buah kiwi dengan actinidain aktif dan hewan lain buah kiwi tanpa actinidain aktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hewan yang diberi makan buah kiwi dengan actinidain aktif dapat mencerna daging dengan lebih efisien.

Baca juga: 9 Tanaman Herbal untuk Mengobati Batuk

Banyak penelitian berbasis manusia juga menemukan bahwa buah kiwi dapat membantu pencernaan, mengurangi kembung dan membantu meredakan sembelit.

11. Jahe

Jahe telah menjadi bagian dari masakan dan pengobatan tradisional selama ribuan tahun.

Beberapa manfaat kesehatan jahe yang mengesankan dapat dikaitkan dengan enzim pencernaannya.

Jahe mengandung protease zingibain, yang mencerna protein menjadi bahan penyusunnya.

Studi pada orang dewasa yang sehat dan mereka yang mengalami gangguan pencernaan menunjukkan bahwa jahe membantu makanan bergerak lebih cepat melalui perut dengan meningkatkan kontraksi.

Penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa rempah-rempah, termasuk jahe, membantu meningkatkan produksi enzim pencernaan tubuh seperti amilase dan lipase.

Terlebih lagi, jahe tampaknya menjadi pengobatan yang menjanjikan untuk mual dan muntah.

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Perut Kembung Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau