KOMPAS.com – Tinja atau feses adalah produk limbah akhir yang dihasilkan oleh sistem pencernaan.
Limbah padat itu dibuang dari usus besar melalui anus saat defekasi atau buang air besar (BAB).
Pada kondisi normal, sekitar 75 persen feses terdiri dari air (H2O).
Baca juga: 7 Penyebab Urine Berwarna Gelap yang Perlu Diketahui
Sedangkan 25 persen sisanya merupakan campuran dari:
Sementara untuk warna, feses pada umumnya berwarna kecokelatan.
Warna cokelat kotoran sebagian besar disebabkan oleh empedu dan bilirubin.
Empedu, yang memiliki warna hijau kekuningan, berperan banyak dalam proses pencernaan.
Setiap harinya, organ hati menghasilkan sekitar 500 hingga 600 ml cairan empedu yang disimpan di kantong empedu.
Baca juga: Waspadai Penyebab Urine Berwarna Hijau, Merah, Ungu, Oranye, dan Seperti Teh
Saat Anda makan, kantong empedu Anda berkontraksi, untuk mengirim empedu ke duodenum, bagian pertama dari usus kecil.
Salah satu tugas utama empedu adalah memecah lemak dari makanan yang Anda makan.
Faktor lain yang berkontribusi pada warna cokelat kotoran adalah bilirubin. Ini adalah zat berwarna kuning dalam darah.
Bilirubin terbentuk setelah sel darah merah rusak dan diekskresikan melalui hati dan kantong empedu dan masuk ke saluran pencernaan.
Saat Anda mencampur makanan yang dicerna dengan empedu hijau kekuningan dan bilirubin berwarna kuning, hasilnya adalah cokelat. Ini bisa berkisar dari cokelat tua hingga cokelat pucat.
Tetapi terkadang, karena berbagai alasan, kotoran bisa menjadi warna yang berbeda.
Melansir Health Line, warna cokelat, bahkan cokelat kehijauan dianggap normal dan sehat untuk feses.
Nuansa cokelat dapat bervariasi dari satu hari ke hari berikutnya, berdasarkan makanan yang Anda makan dan jumlah empedu dalam sistem pencernaan Anda.
Baca juga: 6 Penyebab Urine Berwarna Kuning Tua dan Cara Mengatasinya
Tetapi, jika warna kotoran Anda sangat berbeda dari warna cokelat biasanya, hal itu juga bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan atau obat-obatan.
Mari kita lihat arti dari perbedaan warna feses berikut:
1. Feses berwarna hijau
Kotoran hijau bisa disebabkan oleh beberapa penyebab.
Misalnya, mengonsumsi banyak sayuran berwarna hijau tua, seperti brokoli atau kangkung, dapat menyebabkan kotoran berwarna kehijauan.
Tidak ada masalah kesehatan atau penyebab kekhawatiran dalam kasus ini.
Penyebab lain dari kotoran hijau mungkin karena:
Antibiotik dapat membunuh bakteri yang membantu mengubah kotoran Anda menjadi cokelat. Ini biasanya kondisi sementara.
Setelah Anda menghentikan pengobatan, kotoran Anda akan kembali ke warna normal.
Baca juga: Virus Corona Bisa Menular Lewat Kontaminasi Feses, Berikut Cara Mencegahnya
Beberapa bakteri, seperti Salmonella, yang biasanya tidak berada di usus, dapat mengubah warna kotoran dari cokelat menjadi hijau atau warna lain.
Infeksi virus dan parasit dapat melakukan hal yang sama.
Dengan infeksi serius, Anda juga akan mengalami gejala lain, seperti sakit perut, demam, atau diare.
Kondisi seperti penyakit Crohn dan penyakit celiac dapat menyebabkan kotoran hijau, bergantung pada apa yang Anda makan.
Baca juga: 10 Cara Mengatasi Perut Kembung Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
2. Feses berwarna hitam
Jika kotoran Anda menjadi hitam, itu bisa menjadi tanda bahwa ada pendarahan di bagian atas saluran pencernaan Anda. Ini bisa jadi karena sakit maag atau masalah perdarahan lainnya.
Pencampuran darah dengan empedu dan cairan pencernaan lainnya dapat membuat kotoran menjadi hitam dan lengket.
Penyebab kotoran hitam yang kurang serius bisa jadi karena:
Jika Anda berulang kali buang air besar berwarna hitam, kotoran tertinggal, penting bagi Anda untuk menindaklanjuti dengan dokter Anda sesegera mungkin.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Zat Besi Tinggi
3. Feses berwarna kuning
Kotoran kuning bisa disebabkan oleh banyak hal.
Gangguan yang memengaruhi hati, kandung empedu, atau pankreas Anda semuanya dapat berperan dalam kotoran kuning. Itu karena kondisi yang memengaruhi organ-organ ini dapat mengganggu jumlah empedu yang digunakan untuk pencernaan.
Pada bayi, kotoran kuning juga bisa menjadi tanda pencernaan yang bergerak terlalu cepat, dan tidak semua lemak dari makanan bisa diserap tubuh.
Penyebab potensial kotoran kuning lainnya meliputi:
Pemandangan kotoran merah bisa sangat mengkhawatirkan.
Jika Anda mengalami diare dan kotoran Anda berwarna merah, itu bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami infeksi virus atau bakteri, seperti infeksi bakteri E. coli, atau rotavirus, yang terkadang disebut flu perut, atau sakit perut.
Baca juga: 9 Penyebab BAB Berdarah yang Perlu Diwaspadai
Kotoran merah juga bisa disebabkan oleh pendarahan di bagian bawah saluran pencernaan Anda.
Ini bisa jadi karena:
Pewarna makanan, seperti yang ditemukan pada fruit punch, permen merah, atau jeli, juga dapat mengubah kotoran menjadi merah untuk sementara.
5. Feses berwarna pucat atau abu-abu
Kotoran pucat atau kotoran berwarna tanah liat biasanya merupakan tanda bahwa tubuh Anda tidak memproduksi empedu dalam jumlah yang sehat.
Kondisi ini juga bisa menjadi tanda bahwa ada penyumbatan di saluran empedu kandung empedu, hati, atau pankreas Anda.
Baca juga: 12 Gejala Kanker Hati yang Perlu Diwaspadai
Ini bisa jadi karena kondisi seperti:
Kotoran berwarna pucat atau seperti tanah liat juga bisa menjadi tanda peringatan:
Obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), pil KB, beberapa antibiotik, dan steroid anabolik juga dapat menyebabkan feses berwarna pucat.
Melansir Mayo Clinic, jika Anda BAB satu atau dua kali dengan warna yang tidak biasa, kemungkinan karena sesuatu yang Anda makan atau obat yang Anda minum.
Sementara, apabila kotoran Anda masih berwarna tidak biasa setelah beberapa kali BAB atau setelah Anda berhenti minum obat baru, ada baiknya Anda untuk menindaklanjuti dengan pergi ke dokter.
Baca juga: 8 Penyebab BAB Keras dan Cara Mengatasinya
Gejala lain bersama dengan kotoran berwarna yang tidak biasa, yang harus segera dikunjungi dokter meliputi: