Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Komplikasi Dehidrasi yang Tak Layak Disepelekan

Kompas.com - 30/01/2021, 20:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh menggunakan atau kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diterima, sehingga tubuh tidak memiliki cukup air dan cairan lain untuk menjalankan fungsi normalnya.

Kandungan air dalam tubuh manusia yang sehat adalah lebih dari 60 persen dari total berat badan.

Baca juga: 7 Penyebab Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai

Kecukupan air ini penting untuk berbagai keperluan, seperti:

  • Membantu kerja sistem pencernaan
  • Mengeluarkan kotoran atau zat sisa dari dalam tubuh
  • Melembabkan jaringan-jaringan di telinga, tenggorokan, hidung
  • Sebagai pelumas dan bantalan untuk persendian
  • Mengirimkan nutrisi untuk sel-sel tubuh
  • Menjaga kulit tetap sehat

Jika Anda tidak mengganti cairan yang hilang, Anda akan mengalami dehidrasi.

Siapa pun bisa mengalami dehidrasi, tetapi kondisinya sangat berbahaya bagi anak kecil dan kelompok lanjut usia (lansia).

Penyebab paling umum dari dehidrasi pada anak kecil adalah diare dan muntah yang parah.

Sementara, lansia secara alami memiliki volume air yang lebih rendah di tubuh mereka, dan mungkin memiliki kondisi medis atau minum obat yang meningkatkan risiko dehidrasi.

Artinya, penyakit ringan, seperti infeksi yang memengaruhi paru-paru atau kandung kemih dapat menyebabkan dehidrasi pada lansia.

Dehidrasi juga dapat terjadi pada semua kelompok usia jika tidak minum cukup air selama cuaca panas, terutama jika berolahraga dengan giat.

Baca juga: 18 Tanda Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai

Komplikasi dehidrasi

Seseorang biasanya dapat membalikkan dehidrasi ringan hingga sedang dengan minum lebih banyak cairan, tetapi dehidrasi parah membutuhkan perawatan medis segera.

Melansir Mayo Clinic, dehidrasi merupakan kondisi dapat menyebabkan komplikasi serius.

Ini termasuk:

1. Cedera panas

Jika tidak minum cukup cairan saat berolahraga dengan berat dan banyak berkeringat, seseorang mungkin akan mengalami cedera panas (heat injury), mulai dari kram panas ringan hingga kelelahan panas atau serangan panas (heat stroke) yang berpotensi mengancam jiwa.

2. Masalah kencing dan ginjal

Dehidrasi yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan bahkan gagal ginjal.

Baca juga: 13 Gejala Penyakit Ginjal Kronis yang Perlu Diwaspadai

3. Kejang

Elektrolit, seperti kalium dan natrium diperlukan untuk membantu membawa sinyal listrik dari sel ke sel.

Jika elektrolit dalam tubuh tidak seimbang, pesan kelistrikan normal dapat bercampur, yang bisa menyebabkan kontraksi otot yang tidak disengaja dan terkadang hilangnya kesadaran.

4. Syok volume darah rendah (syok hipovolemik)

Syok hipovolemik adalah salah satu komplikasi dehidrasi yang paling serius dan terkadang mengancam jiwa.

Syolk hipovolemik terjadi ketika volume darah rendah menyebabkan penurunan tekanan darah dan penurunan jumlah oksigen dalam tubuh.

Gejala dehidrasi

Mengingat bahayanya jika tak segera ditangani, dehidrasi penting untuk dikenali sejak dini.

Melansir Health Line, gejala dehidrasi pada masing-masing orang dapat berbeda-beda, bergantung pada apakah kondisinya ringan atau parah.

Baca juga: 8 Penyebab Penyakit Ginjal Kronis yang Perlu Diwaspadai

Gejala dehidrasi mungkin mulai muncul sebelum dehidrasi total terjadi.

Gejala dehidrasi ringan hingga sedang di antaranya, meliputi:

  • Kelelahan
  • Mulut kering
  • Rasa haus meningkat
  • Penurunan buang air kecil
  • Produksi air mata lebih sedikit
  • Kulit kering
  • Sembelit
  • Pusing
  • Sensasi seperti kehilangan keseimbangan
  • Sakit kepala

Selain gejala dehidrasi ringan, dehidrasi parah kemungkinan besar menyebabkan hal-hal berikut:

  • Haus yang berlebihan
  • Kurangnya produksi keringat
  • Tekanan darah rendah
  • Detak jantung cepat
  • Pernapasan cepat
  • Mata cekung
  • Kulit keriput
  • Urine berwarna gelap

Dehidrasi parah adalah keadaan darurat medis.

Dapatkan bantuan medis segera jika Anda menunjukkan salah satu dari tanda dan gejala tersebut.

Baca juga: 13 Makanan yang Bagus untuk Penyakit Ginjal

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau