KOMPAS.com - Sejumlah orang kerap tidak mengamati kondisi kotoran telinganya.
Padahal, serumen atau kotoran telinga dapat menunjukkan potensi masalah kesehatan pada tubuh kita.
Kendati sekilas menjijikkan, kotoran telinga adalah zat alami yang penting bagi tubuh.
Baca juga: Kotoran Telinga Berwarna Hitam: Penyebab dan Cara Mengatasi
Dilansir dari Healthline, fungsi serumen yakni membantu melindungi telinga dari infeksi dan benda asing agar tidak masuk ke dalam indra pendengaran.
Hal yang menarik, sel kulit mati dan kotoran telinga lama bisa keluar sendiri ketika sudah menumpuk.
Indra pendengaran ini dirancang dapat membersihkan kuping dengan bantuan gerakan mulut saat bicara, mengunyah, serta ditunjang bentuk telinga yang memungkinkan kotoran bisa keluar dengan sendirinya.
Terkadang, tubuh secara alami mengeluarkan lebih banyak serumen ketika stres atau takut.
Baca juga: Cara Mengeluarkan Hewan dari Dalam Telinga
Melansir Medical News Today, kotoran telinga umumnya memiliki warna kuning kecoklatan dan cenderung basah dan putih keabu-abuan dan kering.
Tapi, warna kotoran telinga juga bisa bervariasi tergantung etnis dan kondisi kesehatan seseorang. Berikut beberapa warna kotoran telinga dan artinya pada kesehatan:
Warna ini menunjukkan serumen masih baru dan kondisinya normal. Biasanya, tekstur kotoran telinga ini cenderung kering.
Warna ini menunjukkan serumen masih baru dan kondisinya normal. Biasanya, tekstur kotoran telinga ini cenderung basah dan lengket.
Warna ini menunjukkan serumen agak lama dan kondisinya normal. Biasanya tekstur kotoran telinga ini cenderung kering dan mudah diambil.
Warna ini menunjukkan serumen sudah lama dan kondisinya normal. Biasanya tekstur kotoran telinga ini cenderung basah dan lengket.
Warna ini menunjukkan serumen sangat lama dan kondisinya normal. Biasanya tekstur kotoran telinga ini cenderung kering.
Warna ini menunjukkan serumen kondisinya tidak normal. Biasanya kotoran telinga ini bercampur cairan nanah dari infeksi telinga.
Warna ini menunjukkan serumen kondisinya tidak normal. Biasanya kotoran telinga ini baunya tak sedap dan menunjukkan tanda infeksi telinga.
Warna ini menunjukkan serumen kondisinya tidak normal. Biasanya kotoran telinga ini bercampur darah, basah, dan berair. Penyebabnya bisa berasal dari luka di bagian dalam telinga, kanal telinga digigit serangga, atau gendang telinga pecah.
Warna ini menunjukkan serumen kondisinya tidak normal. Biasanya kotoran telinga ini bercampur debu atau partikel lain yang menumpuk di dalam telinga.
Warna ini menunjukkan serumen kondisinya tidak normal. Biasanya kotoran telinga ini sudah menumpuk terlalu banyak, terganjal benda asing, atau iritasi setelah dibersihkan dengan cotton bud.
Baca juga: Cara Membersihkan Telinga yang Aman
Warna, tekstur, dan jumlah kotoran telinga bisa berubah-ubah secara alami. Perubahan warna ini umumnya terkait dengan usia kotoran telinga.
Kotoran telinga yang warnanya terang cenderung masih baru. Sedangkan kotoran telinga berubah warna menjadi lebih gelap saat serumen menumpuk.
Penyebab tekstur dan warna kotoran telinga berubah juga dapat berasal dari infeksi telinga. Masalah kesehatan ini ditandai dengan:
Selain itu, kotoran telinga yang menyumbat saluran indra pendengaran juga perlu diwaspadai.
Konsultasikan ke dokter jika menemui masalah kesehatan telinga seperti infeksi atau penumpukan kotoran telinga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.