Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Warna Kotoran Telinga dan Artinya Bagi Kesehatan Kita

Kompas.com - 31/01/2021, 07:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah orang kerap tidak mengamati kondisi kotoran telinganya.

Padahal, serumen atau kotoran telinga dapat menunjukkan potensi masalah kesehatan pada tubuh kita.

Kendati sekilas menjijikkan, kotoran telinga adalah zat alami yang penting bagi tubuh.

Baca juga: Kotoran Telinga Berwarna Hitam: Penyebab dan Cara Mengatasi

Dilansir dari Healthline, fungsi serumen yakni membantu melindungi telinga dari infeksi dan benda asing agar tidak masuk ke dalam indra pendengaran.

Hal yang menarik, sel kulit mati dan kotoran telinga lama bisa keluar sendiri ketika sudah menumpuk.

Indra pendengaran ini dirancang dapat membersihkan kuping dengan bantuan gerakan mulut saat bicara, mengunyah, serta ditunjang bentuk telinga yang memungkinkan kotoran bisa keluar dengan sendirinya.

Terkadang, tubuh secara alami mengeluarkan lebih banyak serumen ketika stres atau takut.

Baca juga: Cara Mengeluarkan Hewan dari Dalam Telinga

Arti warna kotoran telinga

Melansir Medical News Today, kotoran telinga umumnya memiliki warna kuning kecoklatan dan cenderung basah dan putih keabu-abuan dan kering.

Tapi, warna kotoran telinga juga bisa bervariasi tergantung etnis dan kondisi kesehatan seseorang. Berikut beberapa warna kotoran telinga dan artinya pada kesehatan:

Warna ini menunjukkan serumen masih baru dan kondisinya normal. Biasanya, tekstur kotoran telinga ini cenderung kering.

  • Warna kotoran telinga kuning ke oranye

Warna ini menunjukkan serumen masih baru dan kondisinya normal. Biasanya, tekstur kotoran telinga ini cenderung basah dan lengket.

  • Warna kotoran telinga oranye tua

Warna ini menunjukkan serumen agak lama dan kondisinya normal. Biasanya tekstur kotoran telinga ini cenderung kering dan mudah diambil.

  • Warna kotoran telinga oranye ke cokelat

Warna ini menunjukkan serumen sudah lama dan kondisinya normal. Biasanya tekstur kotoran telinga ini cenderung basah dan lengket.

  • Warna kotoran telinga oranye pucat

Warna ini menunjukkan serumen sangat lama dan kondisinya normal. Biasanya tekstur kotoran telinga ini cenderung kering.

  • Warna kotoran telinga kuning ke hijau

Warna ini menunjukkan serumen kondisinya tidak normal. Biasanya kotoran telinga ini bercampur cairan nanah dari infeksi telinga.

  • Warna kotoran telinga hijau

Warna ini menunjukkan serumen kondisinya tidak normal. Biasanya kotoran telinga ini baunya tak sedap dan menunjukkan tanda infeksi telinga.

  • Warna kotoran telinga kuning ke merah

Warna ini menunjukkan serumen kondisinya tidak normal. Biasanya kotoran telinga ini bercampur darah, basah, dan berair. Penyebabnya bisa berasal dari luka di bagian dalam telinga, kanal telinga digigit serangga, atau gendang telinga pecah.

  • Warna kotoran telinga abu-abu

Warna ini menunjukkan serumen kondisinya tidak normal. Biasanya kotoran telinga ini bercampur debu atau partikel lain yang menumpuk di dalam telinga.

  • Warna kotoran telinga hitam

Warna ini menunjukkan serumen kondisinya tidak normal. Biasanya kotoran telinga ini sudah menumpuk terlalu banyak, terganjal benda asing, atau iritasi setelah dibersihkan dengan cotton bud.

Baca juga: Cara Membersihkan Telinga yang Aman

Kapan perlu waspada?

Warna, tekstur, dan jumlah kotoran telinga bisa berubah-ubah secara alami. Perubahan warna ini umumnya terkait dengan usia kotoran telinga.

Kotoran telinga yang warnanya terang cenderung masih baru. Sedangkan kotoran telinga berubah warna menjadi lebih gelap saat serumen menumpuk.

Penyebab tekstur dan warna kotoran telinga berubah juga dapat berasal dari infeksi telinga. Masalah kesehatan ini ditandai dengan:

  • Keluar cairan dari telinga
  • Kotoran telinga baunya tak sedap
  • Ada darah dalam kotoran telinga
  • Kotoran telinga berwarna hijau

Selain itu, kotoran telinga yang menyumbat saluran indra pendengaran juga perlu diwaspadai.

Konsultasikan ke dokter jika menemui masalah kesehatan telinga seperti infeksi atau penumpukan kotoran telinga.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau