KOMPAS.com - Telinga berdengung dapat dialami setiap orang. Terutama setelah seseorang mendengarkan suara yang cukup keras.
Melansir Harvard Health Publishing, telinga berdengung termasuk jenis gangguan pendengarah tinnitus.
Tak hanya suara berdengung, tinnitus terkadang menyebabkan seseoranng mendengar suara denging, desis, atau bunyi mirip siulan.
Telinga berdengung dapat muncul di indra pendengaran kanan, kiri, atau keduanya. Dengung yang dirasakan juga bisa terus-terusan atau hanya muncul sesekali.
Baca juga: 10 Warna Kotoran Telinga dan Artinya Bagi Kesehatan Kita
Gangguan pendengaran ini apabila muncul lebih dari enam bulan disebut tinnitus kronis. Berikut beberapa penyebab telinga berdengung:
Melansir laman resmi British Tinnitus Association, telinga berdengung jamak dialami kalangan lansia.
Seiring pertambahan usia, sel rambut halus di telinga bagian dalam dapat berkurang.
Perubahan bertahap ini dapat menyebabkan tinnitus lebih kentara karena penderita lambat laun jadi kurang peka dengan suara dari luar.
Sel rambut halus bisa rusak karena seseorang terus-menerus mendengarkan suara dengan volume yang cukup kencang.
Kondisi ini umumnya tidak terjadi tiba-tiba, tapi muncul akibat terpapar suara kencang dalam waktu yang lama.
Untuk mencegah telinga berdengung, pastikan Anda menggunakan telinga saat rentan terpapar suara keras.
Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Benjolan di Belakang Telinga Sesuai Penyebabnya
Namun, hingga kini para ahli masih mencari penyebab pasti mengapa telinga berdengung bisa lebih parah saat stres dan cemas.
Telinga berdengung juga dapat disebabkan masalah infeksi telinga bagian tengah.
Ciri-ciri tinnitus terkait infeksi telinga ditandai dengan telinga berdengung yang hanya bersifat sementara.
Di beberapa kasus, penderita mengalami gejala telinga berdengung karena kotoran telinga menumpuk di indra pendengaran.
Cara mengatasi telinga berdengung terkait penumpukan kotoran telinga ini membutuhkan perawatan untuk menyedot kotoran telinga.
Penyebab telinga berdengung yang cukup jarang tapi dialami sebagian orang adalah penyakit meniere. Gangguan pendengaran ini menyebabkan telinga bagian dalam tertekan.
Selain telinga berdengung, gejala khas penyakit meniere adalah vertigo atau pusing disertai gangguan keseimbangan.
Biasanya, gangguan pendengaran ini dapat sembuh sendiri seiring berjalannya waktu.
Masalah pertumbuhan tulang telinga bagian tengah dan bagian dalam atau otosklerosis dapat menyebabkan tinnitus.
Gangguan pertumbuhan tulang telinga ini menyebabkan gelombang suara tidak dapat mencapai telinga bagian dalam sehingga muncul berbagai gangguan pendengaran.
Telinga berdengung juga dapat disebabkan masalah gendang telinga yang pecah.
Gendang telinga dapat pecah karena infeksi, perubahan tekanan udara, atau paparan suara yang sangat kencang.
Selain telinga berdengung, gejala gendang telinga pecah yang khas yakni munculnya rasa sakit parah di indra pendengaran.
Baca juga: Cara Membersihkan Telinga yang Aman
Selain penyebab telinga berdenging di atas, tinnitus juga dapat disebabkan beragam alasan lainnya.
Antara lain cedera kepala, perubahan aliran darah karena anemia, tekanan darah tinggi, efek samping obat tertentu, tumor di telinga, gangguan saraf telinga, diabetes, sampai gangguan kelenjar tiroid.
Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui dengan pasti penyebab mengapa telinga berdengung.
Terutama jika masalah kesehatan ini muncul lebih dari satu minggu atau gejalanya cukup parah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.