Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2021, 06:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi karena tubuh tidak mampu menggunakan gula darah (glukosa) dengan baik.

Penyebab pasti dari kerusakan ini tidak diketahui, tetapi faktor genetik dan lingkungan berperan.

Faktor risiko diabetes termasuk obesitas dan kadar kolesterol tinggi.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

Berikut ini adalah beberapa penyebab spesifik dibates yang perlu diwaspadai:

1. Masalah dengan insulin

Ada dua bentuk masalah dengan insulin yang bisa menjadi penyebab diabetes.

Ini termasuk:

  • Kurangnya produksi insulin

Kurangnya produksi insulin terutama merupakan penyebab diabetes tipe 1. Kondisi ini terjadi ketika sel penghasil insulin rusak atau hancur dan berhenti memproduksi insulin.

Padahal insulin dibutuhkan untuk memindahkan gula darah ke dalam sel di seluruh tubuh.

Kekurangan insulin ini dapat mengakibatkan terlalu banyak gula dalam darah dan tidak cukup di dalam sel untuk energi.

Risistensi insulin khusus untuk diabetes tipe 2.

Resistensi insulin terjadi ketika insulin diproduksi secara normal di pankreas, tetapi tubuh masih tidak dapat memindahkan glukosa ke dalam sel untuk bahan bakar.

Baca juga: Memahami Hubungan Gula Darah dan Insulin

Pada awalnya, pankreas akan menghasilkan lebih banyak insulin untuk mengatasi daya tahan tubuh. Pada akhirnya sel-sel itu "rusak".

Pada saat itu tubuh memperlambat produksi insulin, meninggalkan terlalu banyak glukosa di dalam darah. Ini dikenal sebagai pradiabetes.
Seseorang dengan pradiabetes memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari biasanya tetapi tidak cukup tinggi untuk diagnosis diabetes.

Kecuali dites, orang tersebut mungkin tidak sadar, karena tidak ada gejala yang jelas.

Diabetes tipe 2 terjadi karena produksi insulin terus menurun dan resistensi meningkat.

2. Gen dan riwayat keluarga

Genetika berperan dalam menentukan seberapa besar kemungkinan seseorang mengembangkan beberapa jenis diabetes.

Peneliti tidak sepenuhnya memahami peran genetika dalam perkembangan diabetes.

Menurut American Diabetes Association, statistik menunjukkan bahwa jika Anda memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita diabetes, peluang Anda untuk mengembangkannya sendiri meningkat.

Baca juga: Kenali Gejala Khusus Diabetes Tipe 1

Meskipun penelitian tidak meyakinkan, beberapa kelompok etnis tampaknya memiliki tingkat diabetes yang lebih tinggi. Ini berlaku untuk:

  • Afrika-Amerika
  • Penduduk asli Amerika
  • Orang asia
  • Penduduk Kepulauan Pasifik
  • Amerika Hispanik

Kondisi genetik seperti fibrosis kistik dan hemochromatosis dapat merusak pankreas yang mengarah pada kemungkinan lebih tinggi terkena diabetes.

Bentuk monogenik diabetes dihasilkan dari mutasi gen tunggal.

Bentuk diabetes monogenik jarang terjadi, terhitung hanya 1 hingga 5 persen dari semua kasus diabetes yang ditemukan pada orang muda.

3. Diabetes gestasional

Sebagian kecil wanita hamil dapat mengalami diabetes gestasional.

Hormon yang berkembang di plasenta diduga mengganggu respons insulin tubuh. Hal ini pun kemudian menyebabkan resistensi insulin dan kadar glukosa yang tinggi dalam darah.

Baca juga: 9 Penyebab Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai

Wanita yang mengalami diabetes gestasional selama kehamilan berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), wanita yang melahirkan bayi dengan berat lebih dari 9 pon juga berisiko lebih besar mengidap diabetes tipe 2.

4. Usia

Menurut Mayo Clinic, risiko Anda terkena diabetes tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia.

Risiko Anda meningkat khususnya setelah usia 45 tahun.

Namun, kejadian diabetes tipe 2 belakangan meningkat secara dramatis pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda.

Faktor-faktor yang mungkin memengaruhi, termasuk berkurangnya olahraga, penurunan massa otot, dan penambahan berat badan seiring bertambahnya usia. Diabetes tipe 1 biasanya didiagnosis pada usia 30 tahun.

Baca juga: Kenali Gejala Khusus Diabetes Tipe 2

5. Obesitas

Lemak tubuh yang berlebih dapat menyebabkan resistensi insulin.

Jaringan lemak dapat menyebabkan peradangan yang dapat menyebabkan resistensi insulin.

Tetapi, banyak orang yang kelebihan berat badan tidak pernah mengembangkan diabetes, dan diperlukan lebih banyak penelitian tentang hubungan antara obesitas dan diabetes.

6. Diet yang buruk

Nutrisi yang buruk dapat menyebabkan diabetes tipe 2.

Diet tinggi kalori, lemak, dan kolesterol dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap insulin.

Baca juga: 5 Makanan Penyebab Diabetes yang Harus Diwaspadai

7. Kurang olahraga

Olahraga membuat jaringan otot merespons insulin dengan lebih baik. Inilah sebabnya mengapa latihan aerobik dan olahraga ketahanan secara teratur dapat menurunkan risiko diabetes seseorang.

Bicarakan dengan dokter Anda tentang rencana olahraga yang aman untuk Anda masing-masing.

8. Kondisi hormonal

Meski jarang, kondisi hormonal tertentu juga bisa memicu diabetes.

Kondisi berikut terkadang dapat menyebabkan resistensi insulin:

  • Sindrom Cushing: Sindrom Cushing menyebabkan tingginya tingkat kortisol, yang merupakan hormon stres dalam darah. Keadaan ini dapat meningkatkan kadar glukosa darah dan bisa menyebabkan diabetes.
  • Akromegali: Akromegali terjadi ketika tubuh membuat terlalu banyak hormon pertumbuhan. Hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan yang berlebihan dan diabetes jika tidak ditangani.
  • Hipertiroidisme: Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid. Diabetes adalah salah satu kemungkinan komplikasi dari kondisi ini

Baca juga: 6 Penyakit Tiroid dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com