KOMPAS.com - Selain membuat hari-hari terasa buruk, stres di tempat kerja bisa jadi pemicu stroke.
Riset dari China yang meneliti 138.782 orang membuktikan, stres kerja bisa meningkatkan risiko stroke di kemudian hari.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Neurology tersebut menunjukkan bahwa beban kerja yang terlalu tinggi bisa meningkatkan risiko stroke sebesar 22 persen.
Selain itu, stres terkait pekerjaan dapat memicu depresi, hipertensi, pola makan yang buruk, dan gaya hidup yang buruk.
Riset lain juga menunjukan, tingkat stres yang tinggi dan gejala depresi bisa meningkatkan serangan stroke atau serangan iskemik sementara.
"Ada banyak riset ilmiah yang membuktikan stres sebagai faktor risiko stroke - terutama stres yang terkait dengan pekerjaan,” kata ahli saraf Irene Katzan.
Baca juga: Waspadai, Gangguan Tiroid Bisa Memicu Depresi
Stres dapat memicu masalah medis atau muncul bersamaan dengan masalah medis lain yang menyebabkan stroke.
“Seringkali stres, jika dikombinasikan dengan faktor lain, menjadi pemicu penyakit,” kata Katzan.
Terkadang stres dapat menyebabkan peradangan, hipertensi, atau gangguan pembuluh darah lainnya.
Hal inilah yang dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Stres di tempat kerja memang tidak dapat dihindari, tetapi ada beberapa strategi yang dapat kita gunakan untuk mengurangi tekanan pada pikiran dan tubuh.
Berikut cara mengurangi stres:
1. Latihan pernapasan
Tarik napas dalam-dalam, meditasi, atau coba yoga untuk memasok oksigen yang sangat dibutuhkan ke otak dan meningkatkan kemampuan fisik.
3. Lakukan relaksasi