KOMPAS.com - Anda bisa saja mengalami mual karena berbagai alasan.
Penyebab mual di antaranya dapat berupa kehamilan, penggunaan obat-obatan tertentu, keracunan makanan, dan infeksi kuman.
Rasa mual yang muncul dapat berkisar dari yang tidak nyaman, tidak menyenangkan, hingga cukup parah untuk mengganggu kehidupan sehari-hari.
Baca juga: 8 Minuman yang Baik untuk Penderita Asam Lambung
Refluks asam lambung sebagai gejala gastroesophageal reflux disease (GERD) dapat pula menyebabkan mual.
Mengenali gejala GERD dan mengobatinya di bawah pengawasan dokter menjadi hal penting yang bisa membantu Anda menghindari mual akibat refluks asam lambung.
Lantas, bagaimana refluks asam lambung bisa menyebabkan mual?
Anda mungkin selama ini bertanya-tanya bagaimana refluks asam lambung dapat membuat mual.
Merangkum Health Line, beberapa faktor bertanggung jawab atas perasaan mual akibat refluks asam lambung.
Banyak dari faktor-faktor tersebut terkait dengan bagaimana refluks asam lambung terjadi.
Refluks asam terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah atau lower esophageal sphincter (LES), cincin otot yang memisahkan esofagus (kerongkongan) dan perut, tidak dapat menutup rapat setelah Anda menelan makanan atau cairan.
Baca juga: 6 Komplikasi Asam Lambung yang Perlu Diwaspadai
Sfingter esofagus bagian bawah yang tidak berfungsi dengan baik ini memungkinkan asam lambung dan partikel makanan mengalir kembali ke esofagus ke tenggorokan Anda.
Sfingter esofagus bagian bawah dapat melemah karena sejumlah alasan.
Jika Anda memiliki sfingter esofagus bagian bawah yang lemah, Anda mungkin memiliki lebih banyak masalah dengan refluks jika Anda makan makanan berikut:
Orang yang mengalami refluks asam lambung sering mengalami rasa asam di mulutnya dari asam lambung.
Baca juga: 9 Makanan Penurun Asam Lambung yang Baik Dikonsumsi
Rasanya, bersamaan dengan seringnya bersendawa dan batuk yang berhubungan dengan refluks dan GERD, dapat membuat mual dan bahkan muntah dalam beberapa kasus.