KOMPAS.com - Perut keroncongan atau borborygmi adalah fenomena normal yang bisa dialami siapa saja.
Banyak orang menganggap perut bunyi krucuk-krucuk hanyalah menjadi tanda perut lapar.
Padahal, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh hal lain, termasuk menjadi tanda adanya suatu penyakit.
Munculnya suara mengeram dan bergemuruh ini juga tidak selalu berasal dari perut, karena bisa juga berasal dari usus kecil di sepanjang saluran pencernaan.
Baca juga: 10 Makanan yang Bisa Memberi Kenyang Lebih Lama
Merangkum Medical News Today, ada sejumlah alasan mengapa perut keroncongan bisa terjadi.
Beberapa di antaranya, yakni:
1. Untuk membantu pencernaan
Saat makanan mencapai usus kecil, tubuh melepaskan enzim untuk membantu memecah makanan dan memfasilitasi penyerapan nutrisi.
Peristaltik adalah rangkaian kontraksi otot mirip gelombang yang berlangsung untuk menggerakkan makanan di sepanjang saluran pencernaan.
Aktivitas ini, yang melibatkan pergerakan gas dan makanan yang dicerna sebagian, berkontribusi pada suara mengeram dan bergemuruh borborygmi.
Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi
2. Untuk memberi tanda rasa lapar
Perut keroncongan memang bisa menjadi tanda perut lapar.
Sekalipun tidak ada makanan yang dikonsumsi pada jam-jam sebelumnya, tubuh akan rutin melakukan proses gerak peristaltik.
Lambung dan usus juga akan melepaskan asam dan enzim untuk mempersiapkan konsumsi makanan.
Suara tersebut dapat bertahan hingga 20 menit setiap kali dan dapat berulang setiap jam hingga makanan dikonsumsi.
Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi tapi Menyehatkan