KOMPAS.com – Irritable bowel syndrome (IBS) adalah kelainan umum yang memengaruhi usus besar.
Tanda dan gejala IBS, termasuk kram perut, sakit perut, perut kembung, gas lambung, dan diare atau sembelit.
IBS merupakan kondisi terpisah dari penyakit radang usus dan tidak terkait dengan kondisi usus lainnya.
Baca juga: 7 Penyebab Diare Berdarah yang Perlu Diwaspadai
Irritable bowel syndrome dapat dipahami sebagai sekelompok gejala usus yang biasanya terjadi bersamaan.
Gejala IBS dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan durasi pada masing-masing orang.
Namun, gejala IBS rata-rata dapat bertahan setidaknya tiga bulan selama setidaknya tiga hari per bulan.
IBS dapat menyebabkan kerusakan usus dalam beberapa kasus. Namun, itu tidak umum terjadi.
IBS tidak meningkatkan risiko kanker gastrointestinal, tetapi masih dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada hidup seseorang.
Melansir Mayo Clinic, tanda dan gejala IBS berbeda-beda tetapi kebanyakan muncul dalam waktu yang lama.
Gejala IBS yang paling umum terjadi, meliputi:
Baca juga: 12 Makanan Penyebab Perut Kembung yang Perlu Diketahui
Gejala lain yang sering dikaitkan dengn IBS, termasuk perut kembung, peningkatan gas lambung, atau lendir pada tinja.
Lebih baik temui dokter jika Anda mengalami perubahan terus-menerus dalam kebiasaan BAB atau tanda atau gejala IBS lainnya.
Tanda dan gejala tersebut mungkin saja menunjukkan kondisi yang lebih serius, seperti kanker usus besar.
Baca juga: 9 Penyebab BAB Berdarah yang Perlu Diwaspadai
Melansir Health Line, dokter Anda mungkin dapat mendiagnosis IBS berdasarkan gejala yang Anda alami.
Dokter mungkin juga mengambil satu atau lebih dari langkah-langkah berikut untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala Anda:
Kolonoskopi biasanya hanya dilakukan jika dokter Anda mencurigai bahwa gejala Anda disebabkan oleh kolitis, penyakit radang usus (penyakit Crohn), atau kanker.
Bagi sebagian orang, perubahan pola makan dapat membantu meringankan gejala IBS.
Karena gejala IBS bervariasi di antara orang-orang dengan kondisi tersebut, pendekatan untuk perubahan pola makan cenderung perlu bervariasi.
Baca juga: 3 Penyebab Penyakit Celiac yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.