Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Kapan Tetap Harus Disiplin Protokol Kesehatan meski Sudah Divaksin?

Kompas.com - 25/02/2021, 14:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Tonang mengungkapkan, tingkatan terbaik dari pemberian vaksin Covid-19 adalah vaksin tersebut mampu mencegah terjadinya infeksi.

Namun, dengan masa uji klinik yang singkat, target uji klinik vaksin saat ini baru pada tingkat mencegah timbulnya gejala kalaupun terpaksa terkena infeksi virus corona.

Baca juga: 4 Alat Kesehatan yang Perlu Dimiliki di Rumah saat Pandemi Covid-19

Dengan demikian, dia menerangkan, dari 100 orang yang divaksin, bisa saja lebih dari 95 orang tetap bebas dari Covid-19 atau jikapun terkena penyakit tersebut, tidak timbul gejala asal semua orang itu tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Sebaliknya, bisa saja lebih dari 35 orang yang sudah divaksin itu terkena Covid-19 dan bergejala kalau ternyata tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Jadi ada syaratnya, apa? Ya itu tadi, penerapan protokol kesehatan tetap harus disiplin. Setelah divaksin, tetap disiplin,” kata dia.

Lantas, kapan harus tetap disiplin protokol kesehatan meski sudah divaksin?

Tonang menjawab, sampai nanti terbukti pandemi Covid-19 sudah terkendali.

Kemudian, secara bertahap, protokol kesehatan bisa dilonggarkan.

Bagaimana gambarannya? Menurut dia, cuci tangan bisa jalan terus, pakai masker hanya saat bergejala, dan jaga jarak hanya bila bertemu yang tidak dalam lingkungan sehari-hari.

Akan tetapi, Tonang menegaskan, penerapan protokol kesehatan yang dilonggarkan itu berlaku nanti, masih belum jelas kapan.

“Kuncinya sekarang ada dua, yakni tetap disiplin dan lancarkan program vaksin,” tutur dosen FK UNS Solo tersebut.

Baca juga: Cuci Tangan Pakai Air Dingin atau Air Hangat, Mana yang Lebih Baik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com