2. BAB berdarah
Karena darah yang keluar pada kasus firusa ani adalah darah segar, warnanya akan merah cerah.
Darah mungkin akan terlihat pada tinja atau tisu toilet.
3. Gatal di daerah anus
Sensasi gatal akibat fisura ani di daerah anus mungkin terputus-putus (sesekali) atau bisa juga terus-menerus.
Baca juga: 20 Makanan yang Mengandung Serat Tinggi
4. Disuria
Disuria adalah ketidaknyamanan saat buang air kecil. Namun, gejala ini lebih jarang terjadi pada kasus fisura ani.
Sementara itu, beberapa penderita virus ani mungkin lebih sering buang air kecil.
Melansir Health Line, dokter biasanya dapat mendiagnosis fisura ani hanya dengan memeriksa area di sekitar anus. Namun, dokter mungkin ingin melakukan pemeriksaan rektal juga untuk memastikan diagnosisnya.
Selama pemeriksaan ini, dokter mungkin akan memasukkan anaskop ke dalam rektum pasien agar lebih mudah melihat robekan atau luka.
Alat medis ini berbentuk tabung tipis yang memungkinkan dokter untuk memeriksa saluran anus.
Menggunakan anoscope juga dapat membantu dokter menemukan penyebab lain dari nyeri anus atau rektal seperti wasir.
Dalam beberapa kasus nyeri rektal, seseorang mungkin memerlukan endoskopi untuk mengevaluasi gejala dengan lebih baik.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Serat Larut Tinggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.