KOMPAS.com – Firusa ani adalah istilah medis yang menggambarkan adanya sobekan atau luka kecil di jaringan tipis dan lembab (mukosa) yang melapisi anus.
Fisura ani biasanya menyebabkan nyeri dan pendarahan saat buang air besar (BAB).
Kebanyakan celah anus berukuran kurang dari 1 cm dan anus adalah bagian tubuh yang sangat sensitif.
Baca juga: 4 Gejala Fisura Ani, Robekan di Lapisan Anus yang Perlu Diwaspadai
Oleh sebab itu, adanya robekan kecil saja, nyeri di daerah ini bisa menjadi cukup parah.
Melansir Mayo Clinic, berikut ini adalah beberapa komplikasi fisura ani yang dapat terjadi:
Fisura ani yang gagal sembuh dalam delapan minggu dianggap kronis dan mungkin memerlukan perawatan lebih lanjut.
Setelah mengalami fisura ani, seseorang cenderung bakal mengalami fisura anus lagi.
Fisura ani dapat meluas ke cincin otot yang menahan anus tertutup (sfingter ani internal), sehingga fisura ani lebih sulit untuk sembuh.
Sobekan yang tidak sembuh dapat memicu siklus ketidaknyamanan yang mungkin memerlukan pengobatan atau pembedahan untuk mengurangi rasa sakit dan untuk memperbaiki atau menghilangkan luka tersebut.
Mengingat ketidaknyamanan atau kergugian yang dapat ditimbulkan, fisura ani kiranya termasuk kondisi yang layak diantisipasi.
Baca juga: 14 Penyebab Anus Gatal dan Cara Mengatasinya
Merangkum Medical News Today, fisura ani dapat terjadi karena sejumlah alasan.
Ini mungkin termasuk:
1. Sembelit
Tinja yang besar dan keras lebih mungkin menyebabkan lesi di daerah anus selama proses BAB daripada feses yang lunak dan lebih kecil.
2. Diare kronis