Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab Nyeri Dada Saat Menelan yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 09/03/2021, 10:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Dokter tidak yakin apa yang menyebabkan esofagitis eosinofilik, tetapi ini mungkin disebabkan oleh reaksi alergi atau kekebalan.

Misalnya, makanan tertentu, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, atau debu dapat memicu gejala.

Tidak ada obat untuk esofagitis eosinofilik, tetapi obat-obatan seperti steroid diyakini dapat mengurangi gejala.

Penderita juga dapat menerima tes alergi untuk menentukan apakah alergen dapat berkontribusi.

Diet eliminasi memungkinkan orang untuk mengecualikan makanan yang bisa memperburuk gejala.

8. Kanker esofagus

Dalam beberapa kasus, nyeri saat menelan mungkin disebabkan oleh kanker esofagus.

Kesulitan menelan atau disfagia adalah salah satu gejala paling umum dari jenis kanker ini.

Baca juga: Kanker Esofagus (Kerongkongan): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Gejala kanker esofagus lainnya termasuk:

Pendarahan di kerongkongan, yang bisa membuat feses menjadi hitam

Gejala kanker esofagus cenderung memburuk seiring berjalannya waktu.

Deteksi dini sangat diperlukan untuk meningkatkan kemungkinan pengobatan yang berhasil.

Perawatan untuk kanker esofagus lokal mungkin termasuk pembedahan atau prosedur endoskopi untuk menghilangkan pertumbuhan kanker.

Kanker yang telah menyebar ke tempat lain mungkin memerlukan kemoterapi atau imunoterapi.

Baca juga: 5 Makanan Penyebab Kanker yang Harus Diwaspadai

Penderita kanker kerongkongan juga dapat mengembangkan esofagitis karena pengobatan radiasi untuk kanker. Ini dikenal sebagai esofagitis radiasi.

Perawatan untuk kondisi ini termasuk:

  • Perubahan pola makan
  • Proton pump inhibitors
  • Obat promotor
  • Lidokain

Diagnosis penyebeb nyeri dada saat menelan

Melansir Health Line, saat mendiagnosis mengapa Anda mengalami nyeri ini, dokter dapat memeriksa riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik.

Karena nyeri dada dapat mengindikasikan kondisi seperti serangan jantung, dokter mungkin ingin juga melakukan tes untuk menyingkirkan kondisi jantung.

Setelah kondisi jantung dikesampingkan, dokter mungkin baru akan melakukan satu atau lebih tes berikut untuk membantu membuat diagnosis:

  • Endoskopi

Dalam prosedur ini, dokter menggunakan tabung fleksibel kecil (endoskopi) dengan kamera terpasang untuk melihat kerongkongan dan perut pasien.

  • X-ray

X-ray dapat membantu dokter memvisualisasikan area dada dan tenggorokan pasien untuk memeriksa kerusakan atau kelainan struktural.

  • Biopsi

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin ingin mengambil sampel jaringan untuk diperiksa di labobarorium. Ini dapat dilakukan selama endoskopi.

  • Manometri esofagus

Tes ini menggunakan tabung kecil untuk mengukur tekanan kontraksi otot esofagus pasien saat menelan. Tes ini dapat menguji berbagai area kerongkongan.

  • Pemantauan pH esofagus

Tes ini mengukur pH di kerongkongan pasien selama periode 24 hingga 48 jam.

Pemantauan pH esofagus dapat membantu dokter menentukan apakah asam lambung mengalir ke kerongkongan pasien.

Baca juga: 15 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik Secara Alami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau