Dokter tidak yakin apa yang menyebabkan esofagitis eosinofilik, tetapi ini mungkin disebabkan oleh reaksi alergi atau kekebalan.
Misalnya, makanan tertentu, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, atau debu dapat memicu gejala.
Tidak ada obat untuk esofagitis eosinofilik, tetapi obat-obatan seperti steroid diyakini dapat mengurangi gejala.
Penderita juga dapat menerima tes alergi untuk menentukan apakah alergen dapat berkontribusi.
Diet eliminasi memungkinkan orang untuk mengecualikan makanan yang bisa memperburuk gejala.
Dalam beberapa kasus, nyeri saat menelan mungkin disebabkan oleh kanker esofagus.
Kesulitan menelan atau disfagia adalah salah satu gejala paling umum dari jenis kanker ini.
Baca juga: Kanker Esofagus (Kerongkongan): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Gejala kanker esofagus lainnya termasuk:
Pendarahan di kerongkongan, yang bisa membuat feses menjadi hitam
Gejala kanker esofagus cenderung memburuk seiring berjalannya waktu.
Deteksi dini sangat diperlukan untuk meningkatkan kemungkinan pengobatan yang berhasil.
Perawatan untuk kanker esofagus lokal mungkin termasuk pembedahan atau prosedur endoskopi untuk menghilangkan pertumbuhan kanker.
Kanker yang telah menyebar ke tempat lain mungkin memerlukan kemoterapi atau imunoterapi.
Baca juga: 5 Makanan Penyebab Kanker yang Harus Diwaspadai
Penderita kanker kerongkongan juga dapat mengembangkan esofagitis karena pengobatan radiasi untuk kanker. Ini dikenal sebagai esofagitis radiasi.
Perawatan untuk kondisi ini termasuk:
Melansir Health Line, saat mendiagnosis mengapa Anda mengalami nyeri ini, dokter dapat memeriksa riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik.
Karena nyeri dada dapat mengindikasikan kondisi seperti serangan jantung, dokter mungkin ingin juga melakukan tes untuk menyingkirkan kondisi jantung.
Setelah kondisi jantung dikesampingkan, dokter mungkin baru akan melakukan satu atau lebih tes berikut untuk membantu membuat diagnosis:
Dalam prosedur ini, dokter menggunakan tabung fleksibel kecil (endoskopi) dengan kamera terpasang untuk melihat kerongkongan dan perut pasien.
X-ray dapat membantu dokter memvisualisasikan area dada dan tenggorokan pasien untuk memeriksa kerusakan atau kelainan struktural.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin ingin mengambil sampel jaringan untuk diperiksa di labobarorium. Ini dapat dilakukan selama endoskopi.
Tes ini menggunakan tabung kecil untuk mengukur tekanan kontraksi otot esofagus pasien saat menelan. Tes ini dapat menguji berbagai area kerongkongan.
Tes ini mengukur pH di kerongkongan pasien selama periode 24 hingga 48 jam.
Pemantauan pH esofagus dapat membantu dokter menentukan apakah asam lambung mengalir ke kerongkongan pasien.
Baca juga: 15 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik Secara Alami
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.