Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab Nyeri Dada Saat Menelan yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 09/03/2021, 10:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

  • Refluks asam lambung
  • Heartburn
  • Mual
  • Nyeri saat menelan
  • Regurgitasi makanan
  • Batuk kronis
  • Sakit tenggorokan
  • Bau mulut

Mengobati GERD dapat melibatkan perubahan gaya hidup.

Seseorang yang mengalami GERD juga dapat menggunakan obat-obatan yang dijual bebas maupun obat resep.

Baca juga: 5 Penyebab Heartburn dan Mual Sering Terjadi yang Perlu Diwaspadai

Dalam beberapa kasus, menjalani operasi mungkin juga diperlukan penderita GERD untuk mencegah refluks beruang.

Mencari pengobatan itu penting, karena GERD dapat meningkatkan risiko kondisi lain, seperti penyempitan atau kanker esofagus.

4. Hernia hiatus

Hernia hiatal atau herna hiatus terjadi ketika bagian lambung mencuat ke area dada melalui lubang diafragma (hiatus).

Gejala hernia hiatus yang bisa terjadi, antara lain yakni:

  • Kesulitan menelan
  • Heartburn atau refluks asam lambung
  • Kelelahan
  • Rasa tidak enak di mulut
  • Anemia
  • Bersendawa

Perawatan untuk hernia hiatus dapat bergantung pada penyebab, jenis, dan tingkat keparahan hernia.

Baca juga: 11 Makanan Penyebab Heartburn yang Perlu Diwaspadai

Orang dengan gejala yang lebih ringan mungkin merasa lebih baik setelah melakukan perubahan pada pola makan dan jadwal makan, seperti makan dengan porsi yang lebih kecil.

Sementara, orang lain mungkin memerlukan obat-obatan atau pembedahan.

5. Gangguan motilitas esofagus

Esophageal motility disorders atau gangguan motilitas esofagus terjadi ketika otot-otot di esofagus tidak berfungsi sebagaimana mestinya untuk memindahkan makanan dari mulut ke perut.

Jenis gangguan ini jarang terjadi, tetapi para ahli percaya bahwa gangguan tersebut dapat menyebabkan nyeri dada dan kesulitan menelan pada beberapa orang.

Beberapa contoh gangguan motilitas esofagus meliputi:

  • Achalasia yang terjadi ketika cincin otot di bagian bawah kerongkongan tidak dapat mengendur dan berkontraksi
  • Esofagus hypercontractile yang menyebabkan kejang otot yang kuat di esophagus
  • Dismotilitas yang diinduksi opioid yang terjadi akibat penggunaan opioid

Perawatan untuk gangguan ini berbeda-beda tergantung pada penyebab spesifiknya.

Baca juga: 6 Komplikasi Heartburn Tak Terkontrol yang Perlu Diwaspadai

Misalnya, dokter dapat membantu orang yang menggunakan opioid untuk mengurangi dosisnya, sementara jenis gangguan motilitas lainnya mungkin memerlukan perubahan gaya hidup atau obat-obatan.

6. Penyakit Crohn

Penyakit Crohn adalah sejenis penyakit radang usus. Ini biasanya memengaruhi usus.

Tetapi, dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit Crohn juga dapat memengaruhi kerongkongan dan perut.

Gejala penyakit Crohn yang bisa terjadi, antara lain yaitu:

Gejala penyakit Crohn esofagus dapat menyerupai GERD dan kondisi lainnya, terkadang menyebabkan kesalahan diagnosis.

Baca juga: 6 Penyebab Nyeri Dada pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Untuk mengatasi penyakit Crohn, telah ada beberapa penelitian yang mengungkap tentang pengobatan terbaik.

Banyak penderita merespons obat-obatan, seperti steroid atau imunomodulator dan prosedur untuk memperlebar kerongkongan bagi mereka yang kesulitan menelan.

Pengangkatan bagian esofagus dapat menjadi pilihan untuk kasus yang kompleks.

7. Esofagitis eosinofilik

Eosinophilic esophagitis (EoE) atau esofagitis eosinofilik adalah kondisi kronis langka yang menyebabkan peradangan pada kerongkongan.

Kondisi terjadi karena eosinofil, yaitu sel darah putih yang dapat menumpuk dan merusak jaringan.

Gejala esofagitis eosinofilik yang bisa terjadi, antara lain yakni:

  • Kesulitan menelan makanan
  • Refluks asam lambung yang tidak merespons pengobatan
  • Heartburn

Baca juga: 11 Cara Mengatasi Heartburn Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com